.webp)
Pep Guardiola merasa masa baktinya di Manchester City baru terasa lengkap jika berhasil memenangi Liga Champions. Baginya, gelar tersebut adalah kepingan puzzle yang hilang dan masih dicari agar menjadi lengkap.
"Itu bukanlah satu-satunya, namun saya akui itulah trofi yang kami inginkan dan periode saya di sini tak akan terasa lengkap jika kami tak berhasil memenanginya," ujar Guardiola dalam jumpa pers pada Rabu (21/12/2022), dikutip ESPN.
"Itu bukanlah satu-satunya alasan (untuk memperpanjang kontrak). Saya akan melakukan segalanya selama saya di sini, tapi saya sudah bilang sebelumnya. Itulah satu-satunya trofi yang belum kami punya dan kami akan mencoba meraihnya," jelas pelatih asal Spanyol itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 Guardiola gagal menjadi juara meski membawa Man City ke final Liga Champions pada 2021. Foto: Pierre-Philippe Marcou - Pool/Getty Images |
Sejak datang ke Etihad Stadium pada musim panas 2016, Guardiola telah membawa Man City menjadi tim paling dominan di sepakbola Inggris. Seluruh gelar domestik telah berhasil diraih oleh Kevin De Bruyne dkk.
Mulai dari empat gelar Premier League, satu Piala FA, empat Piala Liga Inggris, hingga dua Community Shield telah masuk ke dalam lemari trofi. Namun untuk urusan bersaing di Liga Champions, Man City masih belum bisa juara.
Capaian terbaik mereka adalah menjadi runner-up di tahun 2021, saat mereka tumbang 0-1 dari Chelsea di final. Musim lalu, mereka terhenti di semifinal oleh Real Madrid yang akhirnya menjadi juara.
Guardiola, yang terikat kontrak hingga 2025, punya sisa waktu tiga tahun untuk mengejar trofi Liga Champions bersama Man City. Musim ini, mereka telah melajuke babak 16 besar dan akan menghadapi RB Leipzig pada 22 Februari dan 14 Maret 2023.
(adp/yna)
