.webp)
Erling Haaland hanya mencetak satu gol dalam lima laga terakhir Manchester City. Apakah ini sinyal tim-tim lawan sudah mulai menemukan cara mengisolasi striker Norwegia tersebut?
Performa Haaland bersama The Citizens musim ini masih layak disebut luar biasa. 32 gol ia ciptakan dalam 32 laga, 26 di antaranya di Premier League. Namun catatan tersebut sebetulnya melambat saat memasuki 2023, khususnya Februari.
Hanya gawang Arsenal yang mampu ia bobol saat tim asuhan Pep Guardiola menang 3-1 di London. Namun saat bersua Tottenham Hotspur, Aston Villa, dan Nottingham Forest, ia gagal menaklukkan kiper lawan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: RB Leipzig Vs Man City Tuntas 1-1 |
Hal itu berlanjut saat melawan RB Leipzig di leg pertama 16 besar Liga Champions dini hari tadi. Menurut catatan Sky Sports dan Whoscored, Haaland hanya melepaskan satu tembakan sepanjang laga, itu pun tak menemui sasaran.
Tak cuma itu, Haaland hanya 22 kali menyentuh bola, padahal Ederson yang berposisi sebagai kiper saja menyentuh bola 37 kali, sedangkan rekan-rekan yang lain di lapangan paling sedikit 60 kali. Apakah Haaland gabut?
Tidak, ia rutin bergerak, mencari celah untuk mendapat umpan matang dari rekan-rekannya, namun umpan matang itu tak kunjung datang. Akibatnya, ia seperti mati kutu.
 Erling Haaland tak banyak menyentuh bola saat melawan RB Leipzig. Foto: Dok. Sky Sports |
Bek RB Leipzig, Josko Gvardiol secara konstan berhasil menjaga Haaland sehingga ia tak leluasa bergerak. Namun ada hal lain dalam skema permainan Man City yang diyakini juga turut berperan, yakni absennya Kevin De Bruyne.
Gelandang Belgia itu seolah paling mengerti cara memanjakan Haaland. Gol terakhir striker 22 tahun itu ke gawang Arsenal pun tercipta berkat umpan darinya.
Ilkay Guendogan dan Bernardo Silva yang tampil menguasai lini tengah gagal memberi servis bagus kepada Haaland. Akhirnya ia pun seperti 'stok berlebih' di lapangan, yang perannya tak begitu terlihat.
Catatan gol Haaland yang melambat ini seharusnya menjadi sinyal bagi Man City untuk segera mencari solusi. Guardiola pun sadar itu. Timnya harus bisa lebih sering 'menemukan' Haaland agar sang penyerang bisa 'melakukan tugasnya.'
(adp/cas)
