Manchester City tampil perkasa menang 3-0 atas Bayern Munich di leg pertama perempatfinal Liga Champions. Lima hal ini jadi poin penting kemenangan City.
Manchester city vs Bayern Munich tersaji di Etihad Stadium, Rabu (12/4) dini hari WIB dalam leg pertama babak perempatfinal Liga Champions. Tuan rumah menang telak!
Manchester City menang 3-0 lewat gol Rodri di babak pertama. Bernardo Silva dan Erling Haaland tambah gol di babak kedua.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Manchester City punya modal bagus untuk leg kedua perempatfinal Liga Champions nanti pada 20 April di kandangnya Bayern Munich. Main seri 0-0 atau kalah tidak lebih dari tiga gol, sudah membuat The Citizens akan melaju ke babak semifinal.
Bayern Munich di bawah komando pelatih Thomas Tuchel tidak berdaya. detikSport menganalisis lima penyebab Die Roten dibantai The Citizens tanpa ampun:
1. Manchester City lebih tajam
Manchester City tampil lebih tajam. Statistik yang dilansir UEFA membuktikan, City lepaskan sembilan tembakan on target berbanding empat dari Bayern Munich. Pun tiga dari empat tembakan Bayern yang dilepas Sane, mengarah ke pelukan Ederson alias tidak terlalu berbahaya.
City tampil lebih efektif dan memaksimalkan peluang yang ada. Erling Haaland memang kesulitan di babak pertama karena 'kerja' sendirian di depan. Di babak kedua, masuknya Julian Alvarez membuat pergerakan Haaland jadi lebih leluasa dan akhirnya bisa cetak gol.
Baca juga: Mantap Jiwa, Manchester City! |
2. Empat gelandang serang City
Thomas Tuchel pasti terkejut dengan formasi yang diturunkan Pep Guardiola. Manchester City main dengan formasi 3-2-4-1 yang mana ada empat gelandang bertipe menyerang di belakangnya Haaland!
Mereka adalah Jack Grealish, Ilkay Guendogan, Kevin De Bruyne, dan Bernardo Silva. Kehadiran empat pemain itu pun membuat Manchester City mampu menekan sedari garis pertahanan terendah Bayern Munich.
Gol yang dicetak Bernardo pun hasil dari pressing Grealish kepada Upamecano. Lebih dari itu, hampir keempat gelandang serang tersebut mampu lepas tembakan. Artinya, Tuchel dan timnya jadi kesulitan keluar dari tekanan serta membangun serangan.
![]() |
(Halaman selanjutnya City kuat bertahan sampai Tuchel telat ganti pemain)
Simak Video 'Pesta Gol Manchester City di Laga Lawan Bayern Munich':
3. Bayern tanpa striker murni
Bayern Munich cuma punya Eric Maxim Choupo-Moting selaku striker murni. Apa daya, top skor sementara klub dengan 17 gol di seluruh kompetisi itu alami cedera lutut.
Alhasil, Serge Gnabry diplot sebagai ujung tombak dan seolah Bayern bermain dengan false nine. Suatu formasi yang tidak asing dipakai Thomas Tuchel ketika menukangi Chelsea dan kalahkan Man City 1-0 di final Liga Champions 2021 dengan formasi tersebut!
Sayangnya, kali ini racikan Tuchel gagal. Ganbry kesulitan membongkar pertahanan Manchester City. Tak ayal, peluang Bayern yang didapat pun kebanyakan akhirnya berasal dari tembakan luar kotak penalti.
4. Pertahanan jempolan Manchester City
Manchester City biasanya kerap kali mudah kebobolan di Liga Champions. Namun di babak perempatfinal leg pertama ini, City seolah membuktikan diri kalau mereka juga bisa bertahan dengan baik.
John Stones yang sejatinya bek tengah mampu bermain baik dengan digeser agak ke depan, jadi gelandang bertahan dan berduet dengan Rodri. Malah, Stones mampu bikin satu assist untuk golnya Haaland.
Manchester City catatkan 25 kali ball recovered, lebih banyak dari Bayern yakni 19 kali. City juga galak dengan takel lebih banyak 20 berbanding 10, serta lebih banyak memblok bola lima berbanding tiga.
![]() |
5. Tuchel telat ganti pemain
Thomas Tuchel sepertinya gagal untuk membuat Bayern Munich beradaptasi ketika sedang tertinggal. Malah sampai kebobolan tiga gol, Tuchel belum juga lakukan pergantian pemain!
Bayern baru lakukan pergantian di menit ke-69 saat Musiala digantikan Mane. Kemudian 10 menit terakhir, barulah Mueller dan Cancelo dimasukkan untuk gantikan Gnabry dan Davies.
Apa daya, ketiga pemain pengganti tersebut gagal berbuat banyak. Mungkin, Tuchel mau setidaknya curi satu gol sebagai modal di leg kedua. Apa daya, ambyar sudah di leg pertama.
Baca juga: Tuchel: Bayern Belum Tamat! |