.webp)
Inter Milan boleh jadi berharap betul pada Federico Dimarco saat menghadapi AC Milan. Sebab, bek La Beneamata itu punya rekor bagus ketika bertemu tim-tim besar.
Inter akan melawat lebih dulu ke San Siro, Kamis (11/5/2023) dini hari WIB, untuk melakoni leg pertama Semifinal Liga Champions. Setelah itu gantian mereka akan menjamu Milan di Giuseppe Meazza pekan depan.
Kedua tim sama-sama punya peluang untuk bisa lolos ke final, karena kekuatannya boleh dibilang merata. Tapi, Milan sebagai pemilik tujuh gelar Liga Champions punya pengalaman bermain di partai segenting ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apalagi mereka punya catatan bagus saat bertemu Inter di Liga Champions, tak pernah kalah di empat pertemuan dengan dua menang dan dua seri. Inter patut khawatir dengan catatan tersebut.
Salah satu laga itu adalah semifinal Liga Champions 2002/2003 saat Inter disingkirkan Milan dengan agregat gol tandang 1-1. Dimarco yang kala itu berusia enam tahun jadi saksi kekalahan tim kesayangannya.
"Saya sih gak mau bicara soal balas dendam, itu sudah lama sekali dan mari fokus ke masa kini, soal besok, coba meraih hal positif, dan itu saja," ujar Dimarco seperti dikutip Football Italia.
"Saya saat itu ada di San Siro. Saya tidak punya kenangan bagus sebagai fans Inter. Tapi itu 20 tahun lalu, dan hari ini saya berkesempatan untuk merasakan momen luar biasa tersebut."
Dimarco sendiri punya catatan bagus saat bertemu Milan musim ini dengan membuat satu gol saat menang 3-0 di Piala Super Italia. Uniknya bek 26 tahun itu kerap moncer di laga-laga besar.
Ada total empat gol dan lima assist dibuat dari beberapa pertemuan dengan tim-tim seperti AS Roma, AC Milan, Juventus, Napoli, Atalanta, Barcelona, dan Benfica.
Musim ini Federico Dimarco juga cukup produktif dengan enam gol dan delapan assist, yang membuatnya bek paling produktif bersama Jeremie Frimpong (Bayer Leverkusen).
"Saya rasa enam gol dan enam assist ini ada andil performa tim juga. Saya berkembang pesat dari sisi mental dan fisik dalam dua tahun terakhir, karena saya terbiasa bermain di laga-laga besar dan itu membuat saya lebih baik."
