Status Underdog Bisa Untungkan Inter di Final Liga Champions

Status Underdog Bisa Untungkan Inter di Final Liga Champions

Putra Rusdi K - Sepakbola
Jumat, 02 Jun 2023 07:20 WIB
MILAN, ITALY - MAY 27: Nicolò Barella of FC Internazionale celebrates after scoring a goal during the Italian Serie A football match FC Internazionale vs Atalanta at San Siro stadium in Milan, Italy on May 27, 2023 (Photo by Piero Cruciatti/Anadolu Agency via Getty Images)
Foto: Anadolu Agency via Getty Images/Anadolu Agency
Milan -

Juergen Klinsmann menilai Inter Milan punya keuntungan tak diunggulkan di final Liga Champions. Mereka bisa tampil tanpa beban ketimbang Manchester City.

Inter Milan akan menghadapi Manchester City final Liga Champions di Ataturk Olympic Stadium, Istanbul pada Minggu (11/6) pukul 02.00 WIB. Banyak pihak lebih mengunggulkan Manchester City untuk mengangkat Si Kuping Besar.

Hal ini terjadi usai The Citizens tampil begitu konsisten di akhir musim ini. Mereka berhasil meraih gelar Liga Inggris dan menembus final Piala FA selain capaian di Liga Champions. Man City juga terakhir kali merasakan kekalahan pada Februari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara Inter, tampil tak konsisten di Liga Italia. Meski, mereka mampu meraih gelar Coppa Italia dan menembus final Liga Champions. Si Ular hanya mampu finis di peringkat ketiga pada Serie A.

Hal ini membuat Inter jadi underdog di laga final Liga Champions. Menurut mantan pemain Inter, Juergen Klinsmann, status ini justru bisa jadi keuntungan untuk La Beneamata.

ADVERTISEMENT

Inter bisa tampil lebih tanpa beban daripada Man City. Apalagi, Klinsmann menilai kekuatan Inter dengan Man City sebenarnya tak terlalu berbeda jauh.

"Sejujurnya, mencapai perempat final sudah tampak seperti hal yang luar biasa menurut saya, tetapi siapa yang mengharapkan final? Hal yang hebat adalah sekarang apa pun bisa terjadi. City sangat fenomenal, tetapi tanpa merasa kehilangan apa pun, Inter punya keuntungan," ujar Klinsmann dikutip dari La Gazzetta dello Sport.

"Mereka tim yang sangat berbakat. City berada di puncak, Inter mengalami pasang surut tetapi jika kita membandingkan posisi ke posisi, saya tidak melihat semua perbedaan ini. Bukan 80-20%, tapi 55-45%," ungkapnya.




(pur/mrp)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads