Manchester City vs Inter Milan akan main di final Liga Champions, Minggu (11/6) dini hari WIB. Berikut tiga pertarungan kunci kedua tim di lapangan!
Final Liga Champions bakal digelar di Ataturk Olympic Stadium, Istanbul pada Minggu (11/6) pukul 02.00 WIB dini hari. Manchester City vs Inter Milan akan bersaing demi jadi yang terbaik di tanah Eropa!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Reuters melansir tiga pertarungan kunci Manchester City vs Inter Milan. Tiga hal yang mungkin bisa jadi faktor kunci kemenangan bagi tim yang mampu memaksimalkannya.
1. Siapa bisa hentikan Erling Haaland?
Sudah 52 gol Erling Haaland ciptakan di seluruh kompetisi musim ini. Itu jadi bukti, betapa tajamnya striker baru Manchester City!
Haaland pun memimpin daftar top skor Liga Champions dengan 12 gol. Walau sebenarnya, Haaland kesulitan bikin gol di dua leg semifinal.
Meski begitu, penyerang asal Norwegia tersebut mampu membuka ruang dan memberi peluang kepada barisan gelandang City untuk bikin gol. Maka, itu adalah salah satu tugas berat buat Inter Milan.
Tugas berat akan diemban bek tengah Inter, Francesco Acerbi. Acerbi yang sudah berusia 35 tahun, akankah mampu saingi kecepatan Haaland yang berusia 22 tahun? Barisan gelandang pasti diminta pelatih Simone Inzaghi untuk cepat turun mematahkan bola dan pergerakan Haaland.
![]() |
2. De Bryune Vs Brozovic
Duel dua jendral lini tengah akan tersaji yakni Kevin De Bruyne vs Marcelo Brozovic. De Bruyne adalah otak serangan Manchester City sementara Brozovic adalah benteng pertahanan pertama Inter Milan.
De Bruyne sudah kemas 10 gol dan 31 assist di musim ini. Kalau Haaland buntu, De Bruyne kerap tampil sebagai pembeda.
Simone Inzaghi mengubah strategi Inter Milan pada akhir musim ini. Inter dibuatnya jadi tim yang bermain dengan serangan balik, yang menempatkan lima gelandang tengah dengan posisi lebih mendalam.
Hal tersebut berbuah manis. Mereka memenangi 11 laga dari 12 pertandingan terakhirnya.
Brozovic tentu tidak bekerja sendirian untuk mengawal De Bruyne. Maka Guendogan atau Bernardo Silva bisa mem-back up De Bruyne untuk jadi otak serangan kedua.
![]() |
3. Serangan balik Inter berbahaya
Seperti dijelaskan pada poin kedua, Inter Milan lagi berbahaya dengan skema serangan balik. Duet Dzeko dan Martinez terus tajam.
Dzeko sudah berusia 37 tahun, tapi umurnya tidak jadi penghalang untuk bisa adu lari atau memenangi duel demi melanjutkan serangan ke Martinez.
Manchester City merupakan tim dengan penguasaan bola rata-rata 60 persen. Gaya bermain manajer Pep Guardiola tidak pernah berubah dan terus mampu menyakiti lawan-lawannya.
John Stones yang didorong maju jadi gelandang tengah akan berduet dengan Rodri sebagai benteng pertama pertahanan. Akankah mereka berdua, bisa cepat membaca titik-titik serangan balik Nerazzurri?
Baca juga: Rodri Sudah Membayangkan Man City Treble |