De Rossi: Leverkusen Memang Kuat, tapi Cara Roma Kebobolan Menyakitkan

De Rossi: Leverkusen Memang Kuat, tapi Cara Roma Kebobolan Menyakitkan

Adhi Prasetya - Sepakbola
Jumat, 10 Mei 2024 10:30 WIB
LEVERKUSEN, GERMANY - MAY 09: Daniele De Rossi, Head Coach of AS Roma, consoles Angelino of AS Roma at full-time following the teams defeat in the UEFA Europa League 2023/24 Semi-Final second leg match between Bayer 04 Leverkusen and AS Roma at BayArena on May 09, 2024 in Leverkusen, Germany. (Photo by Dean Mouhtaropoulos/Getty Images)
De Rossi menghibur Angelino usai Roma tersingkir dari Liga Europa. Foto: Getty Images/Dean Mouhtaropoulos
Leverkusen -

AS Roma disingkirkan Bayer Leverkusen dengan agregat 2-4 dalam semifinal Liga Europa musim ini. Pelatih Daniele De Rossi mengakui sang lawan lebih tangguh, tapi menyayangkan cara timnya kebobolan.

Bermain di BayArena, Jumat (10/5/2024) dinihari WIB, Roma hampir memberikan kekalahan pertama bagi Granit Xhaka dkk di musim ini usai unggul 2-0 berkat dua gol penalti Leandro Paredes. Mereka menyamakan agregat menjadi 2-2 usai kalah 0-2 di Roma pada leg pertama.

Namun mentalitas pantang menyerah kembali ditunjukkan tim besutan Xabi Alonso. Dua gol kemudian hadir lewat bunuh diri Gianluca Mancini yang tak siap menghalau bola sepak pojok pada menit ke-83 dan tembakan Josip Stanisic via serangan balik di injury time.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasil imbang 2-2 di laga ini membuat Leverkusen lolos ke final dengan agregat 4-2. Tak hanya itu, mereka juga memperpanjang rekor tak terkalahkan musim ini menjadi 49 laga, melewati capaian Benfica pada tahun 1965.

De Rossi hanya meratapi hilangnya peluang tersisa untuk meraih trofi musim ini. Akan tetapi ia tetap puas karena Roma telah berupaya sekuat tenaga.

ADVERTISEMENT

"Tadi itu penampilan yang heroik, tapi Leverkusen memang kuat. Saya pikir performa kami dalam dua leg sudah bagus, kami hanya tak punya banyak tembakan ke gawang dan terkadang itu bisa menjadi perbedaan, namun para pemain sudah luar biasa," ujar De Rossi kepada Sky Sport Italia seusai pertandingan.

"Baru dua hari lalu kami mengerahkan segala kemampuan hingga detik akhir saat melawan Juventus (di Serie A), lalu di malam ini kami kembali berjuang dengan fisik dan mental yang luar biasa."

"Saat kamu berhasil bangkit dari ketertinggalan dua gol dan nyaris meraih keajaiban, mengingat belum ada yang berhasil mengalahkan mereka musim ini, sungguh menyakitkan melihat kami kebobolan gol semacam itu. Sungguh menyakitkan," jelasnya.

Roma kini tinggal berfokus di Serie A. Mereka kini berada di urutan enam dengan 60 poin dan memiliki tiga laga sisa. Giallorossi harus finis kelima jika ingin lolos ke Liga Champions musim depan. Mereka sebetulnya tetap bisa lolos jika finis keenam asalkan Atalanta mengalahkan Leverkusen di final Liga Europa.

(adp/rin)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads