Wacana Liga Super Eropa Ganti Nama: Unify League

Wacana Liga Super Eropa Ganti Nama: Unify League

Afif Farhan - Sepakbola
Rabu, 18 Des 2024 19:00 WIB
GENOA, ITALY - OCTOBER 22: Players of Sampdoria are seen in silhouettes during the warming up session before the Serie A match between UC Sampdoria and Spezia Calcio at Stadio Luigi Ferraris on October 22, 2021 in Genoa, Italy. (Photo by Getty Images)
Ilustrasi (Foto: Getty Images/Getty Images)
Jakarta -

Kemarin sempat ada wacana European Super League alias Liga Super Eropa. Kini berganti nama jadi Unify League.

Dirangkum dari media-media internasional, sudah tiga tahun wacana Liga Super Eropa terdengar. Terakhir, mereka dinyatakan sah oleh Pengadilan Uni Eropa pada akhir Desember 2023 kemarin setelah melalui proses panjang.

A22 Sports selaku promotor yang memprakarsai ide tersebut kini punya wacana baru. Perusahaan yang berbasis di Kota Madrid itu mengubah namanya jadi Unify League.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rencananya, bakal ada 96 klub yang terbagi dalam empat liga. Dua liga teratas, 'Star' dan 'Gold,' masing-masing akan mencakup 16 klub. Kemudian sisanya, 'Blue' dan 'Union' masing-masing akan menampung 32 klub. Selain itu, turut ada kompetisi pada sepakbola wanita dalam 32 klub. Semuanya ada sistem degradasi!

Klub-klub yang bakal berpartisipasi adalah klub-klub yang berprestasi di liganya masing-masing dalam beberapa tahun terakhir. Namun detailnya, masih belum jelas soal 'prestasi' tersebut.

ADVERTISEMENT

Ke depannya, A22 Sports bakal menyiarkan pertandingan-pertandingannya secara gratis. Mirip-mirip seperti platform streaming video lainnya, penonton bisa berlangganan supaya tidak terganggu iklan.

A22 Sports kini sedang meminta persetujuan dari UEFA dan FIFA. Mereka yakin, kompetisi yang dirancang bisa jadi saingan kompetisi yang sudah ada (Liga Champions dan kompetisi antarklub Eropa lainnya).

"Kami hadir untuk menjawab sejumlah tantangan mendesak yang dihadapi olahraga ini termasuk meningkatnya biaya berlangganan bagi penggemar, kalender pemain yang kelebihan beban, investasi yang tidak memadai dalam sepak bola wanita, dan ketidakpuasan dengan format dan tata kelola kompetisi Eropa saat ini," kata CEO A22 Bernd Reichart.

Lain sisi, diyakini UEFA dan FIFA akan menolaknya. Sebabnya, jadwal kompetisi yang ada sudah cukup padat dan sudah diprotes oleh para suporter!

Untuk diketahui, para penggagas Liga Super Eropa yang disinyalir turut mendukung Unify League beberapa di antaranya seperti Real Madrid, Barcelona, AC Milan, sampai Manchester City.

Lihat juga video: Liga Super Eropa Masih Ngotot Mau Jalan Terus

[Gambas:Video 20detik]



(aff/mrp)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads