Tidak Pernah Pep Punya Musim Seburuk Ini

Manchester City dihentikan Real Madrid di Playoff Liga Champions. Hasil yang makin menambah kelam musim Pep Guardiola di Citizens.

Melawat ke Santiago Bernabeu, Kamis (20/2/2025) dini hari WIB, City yang tertinggal 2-3 dari leg pertama malah bermain di bawah tekanan. Mereka sudah kebobolan gol Kylian Mbappe pada menit keempat.

Alih-alih bangkit, City malah kesulitan dan kebobolan lagi pada menit ke-33 lewat gol kedua Mbappe. Mbappe membuat langkah City makin berat lewat hat-trick di awal babak kedua, sebelum Nico Gonzalez memangkas skor di masa injury time.

City tersingkir dengan agregat total 3-6 dan ini mencoreng catatan apik Guardiola sebagai manajer di ajang ini. Untuk pertama kali dalam kariernya, Guardiola tersingkir di Babak 16 Besar.

Ini juga jadi kali pertama City tersingkir cepat di Liga Champions sejak kandas di fase grup musim 2012/2013. Kekalahan ini juga memperburuk catatan Guardiola di City musim ini.

Untuk pertama kalinya juga Guardiola menderita 13 kekalahan di seluruh kompetisi selama semusim, melewati rekor 12 kekalahan di musim 2019/2020. Bedanya City masih punya sisa tiga bulan kompetisi, sehingga jumlah kekalahan Guardiola bisa bertambah.

Oleh karenanya, Guardiola bertekad untuk membawa City bangkit dan setidaknya bisa menuntaskan musim dengan gelar.

"Tidak ada yang abadi. Sulit untuk menang di sini setelah kalah 2-3 di leg pertama, tapi kami harus belajar dari kekalahan ini dan menerima bahwa akan ada kekalahan lainnya, saya tidak tahu kapan itu datang... 30 atau 40 laga sudah dimainkan musim ini," ujar Guardiola di situs resmi UEFA.

"Kami harus bisa menangi Piala FA, finis empat besar di liga, dan harus tampil lagi di kompetisi ini musim depan."