Roma Lolos, tapi Ranieri Kesal Banget Gegara Hal Ini

Roma Lolos, tapi Ranieri Kesal Banget Gegara Hal Ini

Rifqi Ardita Widianto - Sepakbola
Jumat, 21 Feb 2025 11:00 WIB
Romas Paulo Dybala, right, duels for the ball with Portos Joao Mario, front, and Portos Rodrigo Mora during the Europa League playoff second leg soccer match between Roma and Porto at the Stadio Olimpico in Rome, Italy, Thursday, Feb. 20, 2025. (AP Photo/Gregorio Borgia)
Foto: AP/Gregorio Borgia
Roma -

AS Roma berhasil melangkah ke babak 16 besar Liga Europa. Meski gembira dengan hasil ini, Pelatih Roma Claudio Ranieri stres juga melihat timnya ceroboh.

AS Roma lanjut ke babak 16 besar Liga Europa usai menang 3-2 atas Porto dalam laga di Olimpico, Jumat (21/2/2025) dini hari WIB. Hasil itu meloloskan mereka dengan agregat 4-3.

Tim ibukota Italia itu memulai dengan buruk karena kecolongan oleh Samu Aghehowa. Lebih buruk lagi karena gol itu tercipta dari kesalahan pertahanan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tapi sepasang gol Paulo Dybala membalikkan keadaan di babak pertama. Roma lantas punya keuntungan lain usai Stephen Eustaquio dikartu merah. Keunggulan jumlah pemain itu lantas bisa dimanfaatkan jadi gol ketiga dari Nicolo Pisilli.

Namun Roma tak mengendalikan laga dengan baik di sisa waktu, saat Porto mulai mengambil risiko lebih. Tim tamu pada akhirnya mencetak gol lain dari gol bunuh diri Devyne Rensch pada masa injury time, meski Roma juga harus bersyukur tertolong waktu yang sudah mepet.

ADVERTISEMENT

"Saya tidak masuk ke ruang ganti setelah pertadingan karena kalau tidak saya akan menggila di sana. Saya sudah kesal banget saat kami kebobolan satu gol, apalagi dua," kata Pelatih Roma Claudio Ranieri.

"Saat saya melihat para pemain semua menyerang, saya terus mengingatkan mereka untuk tetap di posisi, mau ke mana sih mereka? Masih ada banyak waktu tersisa."

"Porto juga punya kans mengenai tiang, lalu mencetak gol lain pada akhirnya. Ini adalah kumpulan pemain yang harus menjadi tim sejati. Kami bisa bereaksi berkat Paulo, situasinya 10 lawan 11, kami harus lebih fokus lagi," imbuhnya.

Ranieri bukannya tidak senang Roma lolos. Tapi baginya, anak-anak asuhnya perlu lebih dewasa dalam bermain karena penampilan melawan Porto menunjukkan kenaifan mereka.

"Saya sangat senang, tetapi kami masih perlu meningkatkan kemampuan. Semua orang tahu kami kebobolan gol lewat serangan balik, jadi mengapa harus memberikannya kepada mereka?" sambungnya.

"Saat kami unggul 3-1, hal itu tidak dapat diterima. Saya harus berhenti bicara sekarang, jika tidak, apa yang saya coba untuk tidak katakan kepada skuad di ruang ganti, akan berakhir dengan mengatakannya di televisi," kata pelatih kawakan berusia 73 tahun tersebut.




(raw/pur)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads