MU Kalah, Pemain Ini Dianggap Bersalah

MU Kalah, Pemain Ini Dianggap Bersalah

Rifqi Ardita Widianto - Sepakbola
Kamis, 22 Mei 2025 16:20 WIB
Tottenham Hotspurs Welsh forward #22 Brennan Johnson (R) scores the opening goal  past Manchester Uniteds Cameroonian goalkeeper #24 Andre Onana during the UEFA Europa League final football match between Tottenham Hotspur and Manchester United at the San Mames stadium in Bilbao on May 21, 2025. (Photo by Ander GILLENEA / AFP)
Gol Tottenham Hotspur ke gawang Manchester United pada final Liga Europa. (Foto: AFP/ANDER GILLENEA)
Jakarta -

Manchester United gigit jari di final Liga Europa usai takluk dari Tottenham Hotspur. Kekalahan itu dianggap tak lepas dari kesalahan satu pemain ini.

MU kalah 0-1 dari Tottenham Hotspur dalam final Liga Europa di San Mames, Bilbao, Kamis (22/5/2025) dini hari WIB. Gol Brennan Johnson pada menit ke-42 mematahkan harapan Setan Merah menebus musim buruk di Premier League.

Secara permainan, MU tampil lebih dominan dalam pertandingan ini. Pasukan Ruben Amorim menguasai bola hingga 73%, melepaskan 16 tembakan berbanding tiga milik Spurs, tapi gagal menjebol gawang lawan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

MU bahkan punya enam peluang on target sementara The Lilywhites hanya satu. Tapi efektivitas dan efisiensi itu justru jadi sesuatu yang tak dimiliki MU.

Terkait gol Johnson, mantan bek MU Rio Ferdinand menuding ada satu kesalahan dasar yang terjadi. Kesalahan itu dilakukan bek sayap kiri Patrick Dorgu, yang gagal memberi informasi ke Luke Shaw perihal keberadaan Johnson.

ADVERTISEMENT

Johnson mulanya berdiri di belakang Shaw dan di depan Dorgu. Ia kemudian melesat dari titik buta Shaw untuk menyambut umpan silang Pape Sarr.

"Dorgu tidak sekalipun dia bicara ke Luke Shaw. Anda selalu butuh bantuan itu. Mungkin kini karena kurangnya pengalaman, seorang bek sayap yang lebih berpengalaman akan...," kata Ferdinand di TNT Sports.

"Dia tak memberi tahu Shaw. Saat dia menyadari dan melihat seragam putih melesat di depannya, sudah terlambat dan bola berakhir masuk ke gawang."

"Saya selalu bilang bahwa bek yang berposisi paling jauh adalah mulut, mata, dan telinga Anda. Dia harus memberi sinyal ke para pemain lain, berteriak, mendorong, apapun itu."

"Beri tahu mereka bahwa pemain-pemain lawan berlari melintas. Dia tak melakukannya dan mereka dihukum," imbuhnya.

Simak Video: Ruben Amorim: Kita Harus Menghadapi Rasa Sakit Karena Kalah

(raw/krs)

Hide Ads