Frank: Tottenham Kalah Ibarat Operasi Sukses, tapi Pasiennya Meninggal

Frank: Tottenham Kalah Ibarat Operasi Sukses, tapi Pasiennya Meninggal

Mohammad Resha Pratama - Sepakbola
Kamis, 14 Agu 2025 10:00 WIB
Soccer Football - UEFA Super Cup - Final - Paris St Germain v Tottenham Hotspur - Bluenergy Stadium, Udine, Italy - August 13, 2025 Tottenham Hotspur manager Thomas Frank looks dejected as he walks past the UEFA Super Cup after collecting his runners up medal REUTERS/Jennifer Lorenzini
Manajer Tottenham Hotspur Thomas Frank kecewa dengan kekalahan di Piala Super Eropa (REUTERS/Jennifer Lorenzini)
Udine -

Thomas Frank sudah meramu taktik sebaik mungkin untuk Tottenham Hotspur di Piala Super Eropa. Sayang, itu tak cukup untuk mengalahkan Paris Saint-Germain.

Pada laga di Dacia Stadium, Udine, Kamis (14/8/2025) dini hari WIB, Tottenham menurunkan formasi 5-3-2 untuk meredam serangan PSG. Mereka mengandalkan Mohammed Kudus dan Richarlison di lini serang.

Taktik serangan balik Tottenham berjalan baik karena mereka mampu merepotkan PSG. Sekalipun menguasai 74 persen ball possesion, PSG kesulitan menciptakan peluang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tottenham malah bisa bikin gol pada menit ke-39 lewat Micky van de Ven, yang digandakan Cristian Romero tiga menit selepas jeda. Tottenham memang lebih membahayakan di depan gawang dengan lima attempts on target dari total 13.

PSG akhirnya bisa memangkas skor pada menit ke-85 lewat Lee Kang-in sebelum Goncalo Ramos membuyakan kemenangan Tottenham pada menit ke-94. Laga dituntaskan dengan adu penalti.

ADVERTISEMENT

Tottenham bernasib sial karena dua penendangnya gagal sehingga kalah 2-3. Bagi Frank kekalahan ini menyakitkan, karena taktik yang diterapkan nyaris berhasil membawa Tottenham menang.

Namun, kesalahan di 10 menit akhir laga bikin peluang itu melayang.

"Saya tahu kami harus melakukan sesuatu yang berbeda untuk menghadapi PSG, ini seperti operasi spesial lah," ujar Frank seperti dikutip ESPN.

"Di dunia medis, operasinya sukses tapi pasiennya meninggal. Jadi hasil akhirnya tidak bagus. Tapi kami memang memainkan taktik sedikit berbeda dan kami hampir saja menang," sambungnya.

"Saya rasa jika Anda berimbang 2-2 kontra PSG, saya pikir Anda pasi puas. Kalau hasil laga biasa itu bagus. Lalu ada adu penalti, kami kalah, mungkin kami harus perbaiki itu. Mungkin itu hal krusial untuk memenangi laga final."

"Saya rasa jika semua orang bilang ini imbang dan kami kalah di penalti, mereka bakal berpikir 'oh, sudah bagus kok'. Dan jika Anda melihat performa tim dan juga usaha mereka sepanjang laga. Mental para pemain luar biasa. Banyak hal bikin senang dari laga ini."

Tottenham akan memulai Liga Inggris akhir pekan ini dengan menjamu Burnley, Sabtu (16/8/2025) malam WIB.

(mrp/bay)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads