.webp)
Bahkan ketika sudah unggul jumlah pemain pun Manchester City susah payah memecahkan kebuntuan melawan Napoli. Phil Foden mengakui lawannya itu bak mimpi buruk.
Manchester City sudah unggul pemain sejak menit ke-21, saat Giovanni Di Lorenzo diusir karena melanggar Erling Haaland. Tapi laga Matchday 1 Liga Champions di Etihad Stadium, Jumat (19/9/2025) dini hari WIB, itu tidak lantas jadi lebih mudah.
Napoli merapatkan pertahanan dan penampilan gemilang kipernya, Vanja Milinkovic-Savic, amat menyulitkan tuan rumah. Enam peluang on target diciptakan Man City di paruh pertama dan seluruhnya dipatahkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baru di babak kedua Man City mendapatkan jalan keluar. Kombinasi aliran umpan yang cepat dan kecerdikan Phil Foden melepas umpan cungkil, membebaskan Haaland di depan gawang Napoli.
Jeremy Doku kemudian meliuk-liuk untuk menembus empat pemain Napoli dan menaklukkan kiper. Man City secara keseluruhan memang amat mendominasi, tapi bukan berarti ini kemenangan yang mudah.
"Mereka itu sulit sekali dibongkar. Saya pikir kami bermain cukup cerdik dan tidak memberikan terlalu banyak kesempatan transisi," ujar Foden kepada TNT Sports.
"Babak pertama itu rasanya agak bikin frustrasi ya. Saya tak bisa melakukan terlalu banyak sentuhan di antara dua lini," imbuhnya.
Meski sempat frustrasi, Foden tahu betul ia hanya perlu mengoper ke Haaland untuk memperbesar kans gol.
"Erling selalu berusaha membuat tusukan-tusukan semacam itu. Yang penting adalah membuat koneksinya," cetusnya.
(raw/yna)
