Selain bersiap menghadapi persaingan, negara Brasil yang berada di belahan bumi lain dari Indonesia juga menghadirkan tantangan tersendiri buat para atlet 'Merah Putih'. Maka persiapan sebaik mungkin pun harus dilakukan agar performanya tidak terganggu nanti.
Pun begitu halnya dengan Sri Wahyuni yang turun di kelas 48 kg. Ia mengaku sudah melakukan persiapan sebaik mungkin, bukan hanya mental dan fisik, melainkan juga segala hal yang menjadi kebutuhannya selama di sana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi yang wajib itu adalah weightlifting suits, sepatu, deker, ikat tangan, korset, pakaian, serta kebutuhan lain. Sepatu pun cukup satu saja, paling hanya weightlifting suits yang bawa cadangan.
"Aku juga tidak bawa makanan seperti yang lainnya. Kebetulan aku sedang diet jadi tidak terlalu suka dengan camilan. Aku juga bukan tipe rewel yang harus ada ini atau itu. Barang khusus aku paling mukena, tasbih, dan Al-Quran untuk salat," bebernya.
Sri menjadi salah satu dari tujuh atlet yang ditunjuk PB PABBSI yang akan berangkat ke Brasil nanti. Selain Sri, ada M. Hasbi, Eko Yuli Irawan, Deni, I Ketut Ariana, Triyatno, dan Dewi Safitri. Ketujuh atlet ini berhasil mengisi kuota tujuh yang didapat angkat besi Indonesia, setelah mereka mengikuti seleksi pada 4 Juni lalu.
"Persiapan aku saat ini sudah 90 persen. Tinggal saat bertandingnya pada Agustus nanti kita harus berbuat semaksimal mungkin. Saya sih inginnya memberi perfoma yang terbaik seperti yang lalu. Masalah medali emas tentu siapapun juga menrgetkan itu tapi bagi yang penting lakukan angkatan sebaik mungkin," ucapnya.
Sehubungan dengan itu juga Sri pun mengharapkan dukungan bagi seluruh masyarakat Indonesia. "Ya minta dukungannya saja. Insya Allah semua orang pasti ingin medali emas. Tapi kami tentu harus lebih berjuang lagi. Saya juga selalu minta doa kepada orang tua setiap hari minta doa supaya anaknya sukses," sebutnya.
(mcy/krs)











































