Kamis (6/10), TAFISA, yang merupakan Olimpiade-nya olahraga masyarakat rekreasi dan tradisional, sejatinya akan mempertandingkan empat cabor yaitu International e-Sport, cheerleading, street soccer dan student soccer di kawasan Taman Impian, Jaya Ancol, Jakarta.
E-Sport dimulai pukul 09:00 pagi, cheerleaders championship mulai 10:00 WIB pagi, ASSI (Street Soccer) pukul 12:0 WIB, dan Persocci (student Soccer Championship) yang dimulai pukul 13:00 WIB. Namun dari empat cabang itu hanya satu yang berjalan sesuai rencana, yaitu e-Sport (olahraga games online). Itupun sempat terganggu karena jaringan internet down dan memaksa pertandingan tertunda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan student soccer batal terlaksana karena kurangnya koordinasi antara panitia pelaksana dengan induk cabor terkait jadwal pertandingan. Pengurus Persocci mengaku sudah berkomunikasi dengan panitia tidak bisa melaksanakan pertandingan di hari sekolah karena sejumlah peserta ssedang menjalani Ujian Terakhir Semester. Sementara di cabor cheerleders, persoalannya karena jalur masuk peserta belum tersedia.
[Baca Juga: Hari Pertama TAFISA, Beragam Masalah Muncul]
Dari rentetan persoalan itulah yang akhirnya membuat pelaksanaan TAFISA di hari pertama jadi tak semulus yang direncanakan. Bahkan beberapa awak media akhirnya ikut mengeluhkan kondisi karut marut yang ada. Belum lagi persoalan petunjuk ke venue yang kurang jelas.
Menanggapi hal itu Deputi III Perlombaan X-treme games, petualangan & tantangan, aksi & elektronik, dan olahraga difabel TAFISA, Danil Gunawan, mengaku sudah berusaha sebaik mungkin untuk mempersiapkannya. Hanya memang ada beberapa persiapan yang membutuhkan penanganan yang lebih baik.
"Kami terpaksa menunda pertandingan sehari untuk menjaga keamanan dan kenyamanan semua peserta. Tapi insyaAllah, besok ketiga cabor bisa dilaksanakan," kata Daniel.
Daniel menganggap persoalan-persoalan ini adalah hal yang biasa dalam kegiatan. Saat ini yang terpenting adalah bagaimana penanganannya.
"Penting bagi kami menjamin keamanan peserta dan penonton, tapi kami rasa ini hanya satu kendala untuk mencapai keberhasilan. Dan, sejauh ini peserta tak ada yang komplain ke saya. Jadi menurut saya, hal-hal seperti ini biasa dalam sebuah kegiatan. Sekarang tinggal bagaimana menanganinya," pungkasnya. (mcy/din)