Wartawan Dilarang Meleng di Media Center

Asian Beach Games 2008

Wartawan Dilarang Meleng di Media Center

- Sport
Selasa, 21 Okt 2008 18:50 WIB
Sanur - Wartawan yang meliput Asian Beach Games dituntut kewaspadaan saat berada di media center. Bukan karena ada pencoleng, tapi siap-siap saja tak kebagian, atau bahkan kecurian, makanan jika meleng sedikit saja.

Media center yang terletak di Inna Grand Bali Beach Hotel sesungguhnya telah memberikan pelayanan yang sangat baik. Mulai dari ketersediaan informasi sampai fasilitas koneksi internet yang cukup memanjakan wartawan.

Yang kemudian membuat wartawan harus berjuang sedikit ekstra adalah soal ketersediaan penganan. Karena tak mendapat jatah makan siang sementara kesibukan mengumpulkan berita membuat enggan melangkahkan kaki ke warung makan di luar area hotel, maka tak mengherankan kalau makanan kecil yang disediakan panitia jadi andalan utama menangkal lapar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nah disinilah dituntut kegesitan wartawan. Walau terhitung sering, tak ada jadwal pasti kapan karyawan dari bagian dapur datang membawa nampan yang dipenuhi makanan kecil.

Yang kemudian terjadi bisa ditebak. Setiap kali petugas itu datang, wartawan langsung menyerbu dua jenis penganan yang selalu dibawa dengan dua nampan. Tak sampai lima menit tandas sudah penganan yang disajikan. Begitu terjadi berulang-ulang.

Jadi buat wartawan yang terlalu sibuk mengurusi berita, mereka harus siap-siap kecewa kehabisan makanan. Tapi apa yang dialami seorang rekan fotografer media cetak ternama di tanah air sungguh mengenaskan.

Soal keharusan waspada akan datangnya petugas makanan dia sepertinya sudah sangat paham. Buktinya kemarin, rekan yang kebetulan membuka laptopnya di depan saya itu membawa beberapa potong pisang goreng dan roti isi ke mejanya dengan beralaskan tisu.

Belum sempat menghabiskan "makan siangnya" ternyata digelar konferensi pers di ruang sebelah. Tanpa curiga dia pun langsung meninggalkan mejanya bersama saya.

Saya ingat betul kalimat yang pertama dia ucapkan saat kembali ke depan laptopnya. "Gile, pisang goreng gue ilang. Tadi masih ada dua," serunya terheran-heran.

Untungnya maling itu masih cukup "dermawan" dengan menyisakan sepotong roti isi yang langsung dilahapnya sambil sedikit menahan emosi.
(din/a2s)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads