Rifat akan mengambil kelas PWRC (Production WRC), di mana para pesertanya akan berlaga dengan mobil hasil produksi pabrikan dengan modifikasi minimal.
Mobil yang dipakai Rifat berspesifikasi mesin 2.000cc turbo 4-wheel drive. Saat berlaga nanti, ia akan didampingi oleh navigator asal Australia, Scott Beckwith.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Merupakan kebanggaan besar bagi saya untuk dapat berlaga di kancah reli dunia ini. Inilah saatnya bagi saya untuk step up the game di panggung dunia," ucap Rifat dalam jumpa pers di Opus Cafe, Plaza Indonesia, Jakarta, Kamis (22/3/2012) pagi WIB.
"Ini merupakan event yang benar-benar saya idam-idamkan selama ini setelah berada di kejuaraan reli nasional dan internasional selama 15 tahun," imbuhnya.
"Kita juga tahu diri. Kita bukanlah tim yang sangat besar, tapi kita punya kemampuan yang sangat besar," kata Rifat.
"Tahun ini, murni saya anak baru. Saya bukan siapa-siapa di WRC, tapi saya punya kemauan besar untuk bersaing dengan the big boys di sana."
Rifat menjelaskan, dirinya tak mau pasang target muluk-muluk di PWRC. Dengan status pendatang baru, dia ingin lebih dahulu meraba peta kekuatan di ajang ini.
"Di Asia Pasifik kita sudah bisa masuk tiga besar. Event WRC ini empat kali lebih besar daripada Asia Pasifik," katanya.
"Kalau soal target, kita lihat dulu di posisi lima di tahun pertama karena saya perlu feel the water. Kalau kita sudah tahu ombaknya seberapa besar, nanti bisa kita bicarakan," tutur Rifat.
"Tapi, yang jelas kita ke sana bukan tanpa target apa-apa. Kita akan berbuat sesuatu, minimal sesuai dengan di mana kita berdiri sekarang," pungkas dia.
(mfi/a2s)