Indonesia memang sedikitnya memiliki tiga kompleks olahraga yang baru dalam kurun waktu satu dasa warsa terakhir. Kompleks olahraga Jakabaring di Palembang, kompleks olahraga di Kalimantan Timur yang digunakan untuk menggelar PON 2008, serta kompleks olahraga Riau yang digunakan untuk menghelat acara PON dua tahun lalu.
Aset-aset yang dibangun dengan dana tak sedikit itu, lantas seperti kurang dimanfaatkan lagi usai perhelatan pesta olahraga yang digelar kelar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Singapura mulai untuk membangun kompleks olahraga baru yang terletak di Kallang, mulai tahun 2006. Bertempat di kawasan National Stadium, kompleks olahraga itu menghabisakan biaya pembangunan sebesar 1,3 miliar dollar Singapura, alias 12 triliun rupiah.
Biaya itu dipakai untuk memugar stadion utama dengan kapasitas 55 ribu tempat duduk. Kapasitas itu bisa bertambah dan berkurang sesuai event olahraga yang dipentaskan.
Selain terdapat stadion yang menjadi kandang tim nasional Singapura, kompleks olahraga yang diberi nama Singapore Sports Hub itu, juga melakukan pemugaran pada Singapore Indoor Stadium.
Stadion akuatik, sebuah aula olahraga, perpustakaan, museum, pusat olahraga air, pusat perbelanjaan dan restoran, serta alat transportasi masal MRT juga menjadi pelengkap kompleks olahraga yang akan diresmikan pada bulan April mendatang.
"Semua bangunan di kawasan Singapore Sports Hub akan terhubung satu sama lain. Tak cuma bisa dipakai untuk olahraga, tempat ini juga bakal dilengkapi kawasan niaga seperti restoran dan juga pusat perbelanjaan," terang Manajer Direktur Singapore Sports Hub, Mark Collins, kepada para para jurnalis dari Asia yang diundang Singapore Tourism Board (STB) di Kallang, Singapura, Selasa (28/1/2014).
"Kompleks ini juga unik, sebabnya meski bakal dipakai sebagai fasilitas latihan tim nasional, masyarakat umum juga bakal bisa menggunakannya. Di negara asal saya, Amerika Serikat hal itu tak bisa di lakukan," imbuhnya.
Menggandeng beberapa sponsor, pemerintah Singapura menggunakan sistem build-operate-transfer untuk mengelola kompleks olahraga yang baru ini. Sistem itu berarti pihak investor mendapatkan hak pengelolaan selama 25 tahun, usai itu baru baru diserakhan kembali ke pihak pemerintah.
Pihak konsorsium pun lantas menggandeng STB untuk memaksimalkan pemanfaatan kompleks olahraga baru itu.
Beberapa acara olahraga kelas dunia pun direncanakan bakal di helat di sana setidaknya dalam kurun waktu lima tahun ke depan.
WTA Championships akan dihelat mulai tahun ini hingga tahun 2018 mendatang. Kejuaraan renang se-Asia Tenggara dan ajang Piala AFF juga menjadi salah satu event yang bakal berlangsung di tahun ini.
Tak cuma itu, kejuaraan dunia renang junior dan pesta olahraga negara-negara Asia Tenggara (SEA Games) juga sudah menanti tahun depan.
"Untuk memadukan olahraga dengan entertainment memerlukan beberapa tahap. Setelah membangun infrastruktur, lalu diperlukan satu event sebagai panggung untuk menarik turis agar datang ke sini," terang Director Sports STB Jean NG Joo Lin.
"Ajang F1 saat ini masih menjadi event sportainment terbesar di Singapura. Setelah beberapa tahun ada perkembangan yang cukup bagus untuk pariwisata di sini. Hunian hotel tumbuh dengan bagus, dan mulai banyak turis yang datang ke sini," imbuhnya.
Selain F1, ajang olahraga lain kini sudah menanti bakal berlangsung di Singapura. Gelaran WTA Championhips ke-44 bakal dihelat di 'Negeri Singa'.
"Itu menjadi tugas kami agar bisa menjadikan ajang WTA supaya bisa menjadi seperti F1," kata Jean.
Pemerintah Singapura saat ini memang sedang mengkampanyekan pada warganya agar lebih aktif berolahraga dalam kesehariannya. Kampanye itu diberi nama 'Vision 2030 Live Better Through Sports'.
(cas/din)