Pekan Ini Tujuh Nama Calon Kasatlak Prima akan Dites

Pekan Ini Tujuh Nama Calon Kasatlak Prima akan Dites

Mercy Raya - Sport
Senin, 24 Agu 2015 16:13 WIB
Jakarta - Dewan Pelaksana Prima akan melakukan tes fit and proper test untuk tujuh calon Ketua Satlak Prima baru. Awal November mendatang Kemenpora baru akan mengumumkan siapa nama baru yang akan memimpin program Indonesia Emas tersebut.

Ketujuh nama yang masuk dalam bursa pencalonan Kasatlak adalah Suwarno, Lukman Niode, Richard Sam Bera, Anton Subowo, Mulyana, Achmad Sucipto, dan Sadik Algadri. Nama-nama ini sudah berkurang dari yang sebelumnya tercetus, sebanyak sembilan orang, saat rapat dewan pelaksana Prima pada Kamis lalu di PP ITKON.

Menpora Imam Nahrawi mengatakan tujuh calon ini akan melakukan fit and proper test lebih dulu, sebelum akhirnya dikurangi menjadi tiga calon, dan dipilih satu nama yang pas jadi Ketua Satlak Prima.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya baru mendapat laporan dari Sesmenpora Alfitra Salamm dan Deputi bahwa dalam waktu 1-2 hari ini akan dilakukan fit and proper test untuk kita dengar semuanya, seperti apa cita-cita dan visi misi mereka seandainya ditunjuk Menpora menjadi Kasatlak Prima," kata Imam ketika ditemui usai peresmian ruang kebugarandan studio mini di PP ITKON, Senayan, Jakarta, Senin (24/8/2015).

"Ini penting untuk kembali menggairahkan sekaligus memotivasi agar prestasi yang diharapkan meningkat bisa semakin baik. Seperti yang saya sampaikan pasca SEA Games kemarin, saya akan melakukan evaluasi ke dalam, nah salah satunya evaluasi pada Satlak Prima," lanjutnya kemudian.

Tak hanya soal Kasatlaknya, Imam juga berencana untuk memangkas personel Satlak Prima yang dinilainya saat ini terlalu gemuk. "Kami akan coba press (tekan), misalnya dari yang 150 orang menjadi 50 orang," sebutnya.

Hal ini juga terkait dengan revisi Peraturan Presiden Nomor 22 tahun 2010 tentang Program Indonesia Emas yang ditandatangani 27 Maret 2010 oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono. Revisi ini dilakukan agar Menpora punya kewenangan terkait kebijakan Prima. Menurutnya selama ini Kemenpora hanya menjadi pendengar saja dari kebijakan yang telah diputuskan oleh Prima.

"Ada beberapa pasal yang perlu diperbaiki di Perpres soal Satlak Prima. Pasal tentang kewenangan langsung misalnya, karena perdebatannya sekarang Satlak Prima seperti punya kewenangan sendiri. Seperti punya entitas sendiri, padahal Satlak sendiri merupakan bagian dari Kemenpora. Jadi nanti kami akan ubah kewenangannya, strukturnya linier nanti," tambah Kepala Komunikasi Publik Kemenpora, Gatot S. Dewa Broto.

Perubahan draft Perpres soal satlak saat ini masih berada di Sekretaris Negara dan masih dalam pembahasan di tingkat kementerian terkait. Revisi itu nantinya akan melibatkan pemangku kepentingan lainnya, tidak hanya dari pihak Kemenpora, dan juga akan diuji ke publik.

"Secepatnya. Tapi bukan berarti sama dengan pengumuman soal Kasatlak Prima," ucap Gatot.

(mcy/a2s)

Hide Ads