Ini Rencana Imam Nahrawi soal Dana Pensiun dan Kesejahteraan Atlet

Ini Rencana Imam Nahrawi soal Dana Pensiun dan Kesejahteraan Atlet

Andi Abdullah Sururi - Sport
Kamis, 08 Okt 2015 20:28 WIB
Kota Batu -

Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi menargetkan tahun depan pihaknya bisa menggolkan rencana merealisasikan dana pensiun untuk atlet. Ia juga berjanji lebih memerhatikan aspek kesejahteraan para pelaku olahraga di tanah air.

Imam mengungkapkan hal itu saat menghadiri acara pembukaan training camp SSB Banteng Muda oleh Danone Aqua di Hotel Kusuma, Agrowisata, Kota Batu, Kabupaten Malang, Kamis (9/10/2015) siang WIB, dalam persiapan menuju Final Dunia Danone Nations Cup 2015 di Maroko akhir bulan ini.

Ia mengatakan, sebenarnya kementerian yang dia pimpin sudah membuat rancangan itu dan anggarannya sudah disampaikan ke menteri keuangan. Namun hal itu belum bisa direalisasikan karena terkait APBN 2015 yang sudah berjalan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami terus siapkan. Insyaallah tahun 2016, atlet-atlet kita dari seluruh cabang yang berprestasi, menyumbangkan medali di event-event internasional, khususnya Olimpiade, akan dapat dana pensiun seumur hidup!" ucap Imam.

Dari acara Danone Aqua, Imam dan rombongannya menyempatkan diri membesuk mantan pelatih sepakbola, Paul Cumming, yang sudah enam bulan terserang stroke dan tumor ganas di kepalanya. Selama itu Paul, seorang Inggris yang sudah menjadi warga negara Indonesia, hanya berbaring lemah di tempat tidur.

[Baca juga: Menpora Jenguk Paul Cumming dan Tawarkan Pengobatan di Jakarta]

"Kami sadar, banyak Paul-Paul yang lain, yang setelah pensiun atau di masa tuanya, harus menjalani hidup yang seperti ini. Oleh karena itu kami tidak henti-hentinya mengusahakan supaya atlet, pelatih, memiliki jaminan untuk hidup layak ke depannya.

"Selain tugas negara untuk turut membantu menyejahterakan atlet/pelatih berprestasi -- tentu saja dengan kualifikasi tertentu, kami akan terus mendorong agar pihak-pihak terkait untuk juga memiliki kesadaran dan keinginan yang sama. Asuransi, misalnya. Saya tidak tahu apakah sudah banyak klub olahraga yang ketika mengontrak seorang atlet atau pemain, juga memberikan fasilitas asuransi buat mereka. Padahal asuransi itu penting sekali untuk mereka, tak cuma untuk masa depan, tapi juga bahkan di saat mereka masih aktif, seperti risiko terkena cedera dan lain-lain," imbuh Imam.

Selain dari pihak luar, Menpora juga mengharapkan kesadaran dari para olahragawan untuk pula merencanakan masa depannya dengan lebih baik. Selagi di usia produktif berkarier, misalnya, hendaknya mereka dapat lebih bijak mengelola penghasilannya sehingga ketika sudah memasuki masa pensiun mereka memiliki tabungan atau menyiapkan sumber penghidupan yang lain.

(a2s/fem)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads