Musyarawah Nasional yang digelar di Kantor KOI, Senayan, Jumat (18/12/2015), awalnya memunculkan tiga nama yaitu Richard Sam Bera mantan perenang, Krisna Bayu (judo), dan Anton Suseno (tenis meja) yang juga ketua sebelumnya. Namun, saat pemaparan visi misi Krisna menyatakan mundur sehingga bursa calon hanya diikuti dua kandidat.
Richard yang pernah tiga kali tampil di Olimpiade--Seoul 1988, Atlanta 1996, dan Sydney 2000--tersebut mengumpulkan suara terbanyak. Mantan perenang nasional itu memperoleh 15 suara, sedangkan Anton hanya berhasil mendapatkan 13 suara dari jumlah total 28 suara. Delapan anggota abstain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Langkah pertama tentu menunggu proses pembentukan tim formatur lebih dulu, kemudian bersiap menuju Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro. Tentu kami akan bekerja sama dengan KOI untuk hal ini, sebab secara alaminya memang IOA ini dekat dengan KOI untuk mendukung atlet-atlet Indonesia di Olimpiade nanti," kata Richard, usai pemilihan, di Jakarta, Jumat (18/12/2015)
"Rencananya kami akan memberikan pelatihan dan pengayaan untuk atlet itu sendiri dari segi mental dan non teknis lainnya. Di samping itu kami juga akan mengupayakan dan terus mendorong pemerintah untuk membela hak para atlet, khususnya soal dana. Dana amat penting agar pengaliran anggaran bisa tepat waktu dan tepat sasaran. Kami juga akan memberikan kebijakan-kebijakan kepada stakeholder olahraga.
"Kami juga akan melakukan kegiatan yang berkaitan dengan partnership apakah itu swasta atau internal. Ini cukup penting karena yang dikhawatirkan prima adalah faktor-faktor non teknis seperti itu," ujar dia.
(mcy/fem)











































