Siman Sudartawa cs Terus Berusaha Tembus Limit Olimpiade

Siman Sudartawa cs Terus Berusaha Tembus Limit Olimpiade

Mercy Raya - Sport
Senin, 09 Mei 2016 15:01 WIB
Siman Sudartawa cs Terus Berusaha Tembus Limit Olimpiade
Foto: detikSport/Mercy Raya
Jakarta - Para perenang Indonesia terus berusaha menajamkan catatan waktu demi menembus limit Olimpiade. Setelah di Malaysia lalu, I Gede Siman Sudartawa cs kini dinanti ajang penting di Prancis.

Indonesia berhasil menjadi juara umum di Malaysia Open yang digelar 5-8 Mei setelah menggondol 14 medali emas, 15 perak, dan 11 medali perunggu. Posisi kedua diraih Hongkong (23 medali) dan India (8 medali).

Pelatih nasional renang Albert C Sutanto mengatakan hasil di Malaysia Open sudah sesuai dengan target awal pelatih, juga sekaligus evaluasi tim pelatnas Olimpiade Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hasil ini sudah sesuai dengan target pelatih. Dari keseluruhan hasil pertandingan Triady (Fauzi Sidiq) yang paling mendekati Limit A di nomor 100 meter gaya kupu-kupu," kata Albert ketika dihubungi detikSport, Senin (9/5/2016).

Untuk diketahui, Limit A 100 meter gaya kupu-kupu adalah 52,36 detik, dengan Triady saat itu mencatat waktu 52,77 detik. Sementara di nomor lain, pada 100 meter gaya punggung, Siman mencatat waktu 55,37 detik untuk mengejar Limit A 54,36 detik.

"Jadi Siman masih terpaut 1 detik lagi. Sedangkan Glenn (Victor Sutanto) juga masih terpaut 0,97 detik lagi," tutur Albert.

Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) sendiri menyiapkan lima atlet putra menuju Olimpiade Rio, yaitu Siman, Glenn, Triady, Ricky Anggawijaya, dan Fadlan Prawira.

Siman cs kini masih harus bekerja keras di Prancis Open, yang menjadi salah satu kualifikasi Olimpiade Rio de Janeiro 2016, pada 2-3 Juli mendatang.

"Mudah-mudahan di event kualifikasi akhir awal Juli di Vichy-France mereka bisa lolos limit A," harap Albert.

Sementara itu Siman optimistis hasil di Prancis nanti akan lebih baik dan dirinya juga bisa mencapai target menembus limit Olimpiade. Optimismenya itu tak lepas dari hasil di Malaysia.

"Di Malaysia Open saya tidak difokuskan untuk bisa mencapai waktu lebih baik dari SEA Games 2015, tapi ternyata dapat. Hasil ini tentu membuat saya semakin optimistis bisa lolos Limit A di Prancis Open nanti," kata Siman.

Selain itu, keyakinan pria kelahiran Klungkung, Bali, 8 September 1994, itu juga ditambah dengan kemajuan yang ia perlihatkan sejak Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) membantu seluruh program latihan untuk mewujudkan mimpinya tampil untuk kali kedua di ajang Olimpiade.

"Keberadaan Satlak Prima sekarang jauh lebih baik terutama dalam memperhatikan persiapan atlet. Baru pertama kali persiapan tim renang kedatangan tim Strength and Conditioning yang sangat membantu sekali untuk peningkatan prestasi," sebutnya.


(mcy/krs)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads