Ada Masalah-Masalah di PON, Begini Tanggapan KONI Pusat

PON XIX

Ada Masalah-Masalah di PON, Begini Tanggapan KONI Pusat

Mercy Raya - Sport
Selasa, 20 Sep 2016 22:47 WIB
Foto: Pemprov Jabar
Bandung - Sejumlah masalah muncul tiga hari setelah Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX Jawa Barat 2016 dibuka secara resmi. KONI Pusat pun memberikan respons.

Penyelenggaraan PON sejauh ini di antaranya memunculkan masalah seperti aksi boikot di cabang olahraga judo, aksi protes di cabang karate, hingga yang kericuhan di cabang olahraga polo air.

"Kami melihatnya sudah berjalan sesuai dengan apa yang kami inginkan," Wakil Ketua KONI Pusat K. Inugroho usai menyaksikan pertandingan polo air tadi," kata Wakil Ketua KONI Pusat K. Inugroho, usai menyaksikan pertandingan polo air di Soreang, Kabupaten Bandung, Selasa (20/9/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami melihat dinamika itu dan selalu mengadakan pertemuan Komandan Kontingen (CdM Meeting) setiap pagi untuk mengevaluasi dan mencoba menyelesaikannya. Seperti persoalan transportasi, akomodasi, konsumsi, pertandingan. Sementara untuk lainnya, kata dia, tidak ada lagi," tuturnya.

Tak sekadar mengevaluasi, pihaknya juga sudah meminta kepada PB PON bahwa hal-hal yang berkaitan dengan pertandingan, termasuk wasit dan juri yang dianggap berpihak, supaya berpegangan pada fair play.

"Kebersamaan dan sportifitas itu menjadi semangat kita bersama dalam PON. Karena tujuannya adalah kebersamaan insan olahraga," ujarnya.

Dia juga menilai jika respons PB PON saat ini sudah lebih baik dalam pelaksanaan pertandingan maupun sebagainya, baik dalam hal keamanan dan lainnya. Ia pun berharap PB PON mulai berperan aktif.

"Saya sengaja meninjau ke beberapa venue untuk melihat langsung bagaimana antisipasinya. Tentu saya berharap setiap hari semakin baik. Termasuk keamanan, katanya ada suporter yang dari TNI rusuh, sekarang saya lihat tidak ada," ungkap dia.

Inugroho yang juga merupakan Ketua Panwasrah PB PON itu turut mengharapkan agar kejadian seperti kericuhan di polo air lalu tidak terulang pada masa mendatang. Untuk mengantisipasi itu, dia akan meningkatkan koordinasi dengan PB PON.

"Karena adanya permasalahan itu dikarenakan adanya koordinasi yang tidak sampai. Seperti ada misalnya LO (petugas penghubung) yang tidak sopan, padahal sebelumnya ada training. Tapi pelaksanaan di lapangan kan suka tidak sama dengan apa yang diinginkan karena ada banyak orang. Artinya hal-hal ini kan dalam lingkup koordinasi. Saya tadi juga sudah mewanti betul kepada PB PON untuk segera menangani keluhan yang diutarakan oleh kontingen. Segera diperbaiki, dan paginya harus segera lapor," bebernya.


(mcy/krs)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads