Masalah demi masalah muncul di hari-hari pertama gelaran PON XIX di Jawa Barat. Beberapa kericuhan terjadi di arena pertandingan dan bahkan yang melibatkan suporter dan anggota TNI, sebagaimana terjadi di cabang polo air.
Kericuhan juga sempat mencuat di cabang olahraga wushu, basket, judo, dan karate. Kondisi tersebut jelas tidak diharapkan lantaran PON yang seharusnya jadi ajang adu prestasi justru menjadi ajang unjuk emosi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait berbagai masalah yang muncul tersebut Menpora berencana melakukan evalusasi besar-besaran. Beberapa pihak yang terlibat dalam gelaran pesta olahraga nasional terbesar itu akan diundang untuk bertemu.
"Untuk PON Jabar besok saya akan undang PB PON, Gubernur, wakil gubernur, kemudian Pangdam, Kapolda dan seluruh CDM dan KONI Pusat untuk mengevaluasi perjaanan PON. Sejauh apa penanganannya dan apa akar masalahnya sehingga muncul banyak soal. Mulai keributan antarsuporter sampai ada pemukulan dan bahkan ada protes, juga ada boikot. Ini akan kami evaluasi besar-besaran," ucap Imam saat ditemui wartawan di Istana Negara, Kamis (22/9/2016).
"Tentu ini tidak boleh terulang lagi dan saya sudah warning kepada KONI pusat sebagai perpanjangan tangan di sana dan PB PON untuk betul-betul melihat akar persoalannya. Jangan sampai ini menciderai semangat PON yang ingin menjunjung tinggi sportifitas," lanjut Imam.
Menpora sendiri mengaku belum tahu apa akar masalah dari berbagai kericuhan yang terjadi di PON. Sampai kini Imam belum menerima laporan resmi atas kasus-kasus yang terjadi.
"Kami terus mengurai (akar masalahnya) karena setiap hari muncul masalah dan kita akan melihat apakah koordinasinya yang lemah. Kedua, mungkin rekrutment atlet atau wasit. Ini semua akan kita bedah besok di Bandung."
"Belum, sampai sekarang belum (terima laporan kisruh cabang polo air). Yang pasti kita menyangkan kalau sampai ada kerusuhan karena sekali lagi ini adalah perang prestasi bukan kemudian perang otot apalagi perang emosi," tegasnya.
[Baca Juga: Panggung-Panggung Emosi yang Nodai PON Jabar] (bal/din)