Ini Tanggapan Kemenpora tentang Nasib Atlet Muay Thai Sulteng di PON

PON XIX

Ini Tanggapan Kemenpora tentang Nasib Atlet Muay Thai Sulteng di PON

Kris Fathoni W - Sport
Kamis, 22 Sep 2016 23:55 WIB
Foto: Nathania Riris/detikcom
Jakarta - Kementerian Pemuda dan Olahraga memberikan tanggapan mengenai nasib atlet Muay Thai dari Sulawesi Tengah yang sore lalu terlantar di Stasiun Manggarai usai mengikuti PON XIX/2016.

Seperti diberitakan sebelumnya, sebanyak 13 atlet asal Sulteng terlantar di Stasiun Manggarai, Jakarta, karena tak memiliki uang untuk membeli tiket pulang. Mereka sebelumnya tampil dalam cabang olahraga Muay Thai, yang menjadi cabor eksibisi di PON Jabar.


[Baca juga: 13 Atlet PON Sulteng Terlantar di Stasiun Manggarai, Tak Punya Uang Beli Tiket Pesawat]

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemenpora baru mengetahui informasi tersebut sekitar sore menjelang Maghrib dan langsung melakukan konfirmasi ke sejumlah pihak, di antaranya ke Kadispora Sulawesi Tengah, Wakil Ketua Umum KONI, dan Sekjen Pengurus Muaythai Indonesia," sebut pernyataan Kemenpora di laman web situs resminya, Kemenpora.go.id.

Hal itu dilakukan karena Kemenpora merasa turut bertanggung jawab melakukan koordinasi langsung agar masalah tersebut dapat segera diatasi, kendatipun sebenarnya urusan transportasi atlet kontingen dari seluruh provinsi bukan tanggung jawab PB PON di Jawa Barat maupun Kemenpora melainkan sepenuhnya tanggung jawab dari Pemerintah Provinsi maupun KONI Provinsi dan PB cabang olahraga terkait.

"Semula Kemenpora berharap ada konfirmasi dari pihak Dispora Sulawesi Tengah. Setelah ditelepon dan diterima langsung oleh Kadisporanya, ternyata hingga siaran pers ini di upload tidak ada juga respons balik," beber pernyataan Kemenpora.

"Mereka merasa tidak mengetahui persoalannya meskipun berada di Jakarta. Di satu sisi ada benarnya, karena ketika masalah ini diurai persoalannya, ternyata terungkap sesuai pengakuan Iwan Said (pelatih Muay Thai Sulawesi Tengah) bahwa timnya memang tidak berkoordinasi keberangkatannya dengan pihak Pemprov Sulteng.

"Tetapi di sisi lain, seharusnya mereka menyadari persoalan tersebut untuk diketahui ketika sejumlah pemberitaan sudah makin menghangat di petang hari. Itulah sebabnya Kemenpora kemudian melakukan pencarian informasi dari berbagai sumber, khususnya dari KONI dan Pengurus Muay Thai," lanjut pernyataan tersebut.

[Baca juga: Sekretaris Kontingen PON Sulteng: Atlet Muay Thai Berangkat ke PON Tanpa Koordinasi]


Menurut tuturan Kemenpora, lewat sambungan telepon pelatih Muay Thai Sulawesi Tengah menyatakan bahwa atletnya terlantar karena kesulitan dana untuk membeli tiket pulang ke Sulawesi Tengah mengingat sebelumnya tidak berkoordinasi dengan Pimpinan Kontingen PON XIX Sulawesi Tengah melainkan tetapi hanya dengan Pemerintah Kabupaten Morowali untuk mengikuti eksebisi Muaythai di PON XIX Jabar.

"Dalam kesempatan ini, Kemenpora mengucapkan terima kasih kepada sejumlah media yang telah memberitakan masalah tersebut. Meskipun demikian, Kemenpora mengingatkan kepada seluruh Pimpinan Kontingen Provinsi untuk selalu mengonsolidasikan keberadaan kontingennya masing-masing, baik yang ikut bertanding atau hanya eksibisi. Demikian pula kepada seluruh pimpinan cabang olahraga yang turut eksibisi juga diwajibkan pro aktif untuk berkomunikasi dan berkoordinasi dengan pimpinan kontingen yang daerahnya mengikuti eksibisi," tutur Kemenpora menegaskan.

Dinyatakan lebih lanjut, saat ini sarana komunikasi sangat mudah digunakan dan terjangkau layanannya sehingga tidak boleh ada alasan bagi seluruh PB cabang olahraga untuk tak berkomunikasi dengan PB PON maupun masing-masing pimpinan kontingen.

"Ini menjadi peringatan bagi setiap pengurus cabang olahraga untuk lebih antisipatif. Demikian juga kepada tim cabang olahraga manapun dan dari daerah manapun asalnya untuk melaporkan keikutsertaannya baik di pertandingan maupun eksibisi kepada pimpinan kontingen," jelas Kemenpora.

"Sepertinya hal tersebut jika sudah mencuat ke publik justru akan mencoreng nama daerah yang bersangkutan. Ini juga menjadi catatan serius bagi Kemenpora bahwa banyak hal yang harus dibenahi dari penyelenggaraan PON, meskipun kejadian yang menimpa tim Muay Thai Sulawesi Tengah bukan kesalahan PB PON di Jawa Barat," demikian pernyataan tersebut.


(krs/raw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads