Venue PON XIX di komplek Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, sudah ramai sejak pagi menjelang siang. Banyak yang datang bersama keluarganya dengan membawa bekal layaknya piknik. Di kompleks UPI ini sendiri dihelat beberapa cabang olahraga pesta olahraga multicabang se-Tanah Air, seperti loncat indah, sepak takraw, softball, dan taekwondo.
Yudi (47 tahun) adalah salah satu yang hadir di sana. Ia datang mengajak sang anak, Raditya, yang masih duduk di bangku taman kanak-kanak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada pula Anugerah (44 tahun) yang turut datang bersama putranya, Rafael (9 tahun). "Rafael memang ikut taekwondo, saya ajak ke sini agar tahu atmosfer pertandingan seperti PON. Menurut saya atmosfernya beda," ujar Anugerah.
"Saya juga mempunyai tujuan agar anak saya tak melulu bermain gadget saja. Lewat olahraga ini saya juga ingin memberi pesan bahwa hidup itu harus siap menang-kalah. Kalau menang jangan sombong, kalau kalah ya harus berlatih lebih baik lagi," beber bapak dua anak yang punya cita-cita agar putranya menjadi atlet di masa depan tersebut.
Warga Bandung lainnya, Dedi, memilih menjadikan PON sebagai ajang untuk menyalurkan hobi fotografi. Dengan kamera mirrorless terbaru dan sebuah action cam, dia pun hunting foto bersama sang istri.
"Saya dua tahun belakangan ini hobi fotografi. Dulu cuma memakai kamera poket. Mumpung ada PON di Bandung ya sekalian saja memotret di sini," tutur Dedi.
(cas/krs)