Bersama sang istri, Siti Atiqoh, ia mengikuti kategori medio fondo berjarak 80 kilometer. Di Bukit Malimbu rombongan Ganjar sempat beristirahat dan bersenda gurau.
"Aku berhenti ndak capek. Tapi mrengkel (kram)," sahut Ganjar dengan disambut tawa rombongan, Minggu (2/10).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Ganjar, yang paling menarik saat perlombaan adalah indahnya pemandangan. Tertawa dan semangat kebersamaan adalah kekuatan dalam perlombaan.
"Candaan itu kekuatan lho. Hiburan yang lain itu ada yang pakai uniform bagus, sepeda bagus, semua mahal, dan ternyata gak kuat. Itu menghibur. Wah itu menghibur saya," ujar Ganjar sambil tersenyum lebar.
Bagi dia, yang membikin semangat adalah istrinya. Sejuta alasan bagi pebalap sebagai ungkapan menyatakan lelah.
"Representasi yang menyatakan capeknya pebalap ya ini. Seperti melihat pemandangan yang terlihat indah lalu berhenti dan selfie-selfie," jelas dia.
"Ambisi saya ikut ini untuk menjadi atlet PON berikutnya, tapi kalau finis pertama," tambah dia berkelakar.
Ganjar sendiri berhenti di tanjakan pantai Malimbu dikarenakan kram. Dengan sigap sang istri menyemprotkan spray penahan rasa kram. Melihat pamandangan yang tidak biasa, disempatkan pula bagi keduanya untuk selfie.
![]() |
![]() |
(a2s/roz)