Sandiaga sebenarnya masih punya waktu hingga 2017 untuk menjabat ketum PRSI. Tapi karena keputusannya untuk maju dalam Pilkada DKI Jakarta sebagai wakil gubernur, maka dia meletakkan jabatannya lebih cepat.
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Diawali Bismillah, semoga semuanya berjalan lancar. Bagi saya pribadi, ini patut disyukuri. Lebih dari itu, kemenangan ini merupakan tanggung jawab sekaligus pengabdian yang besar," sambungnya.
Soal alasannya mau maju sebagai Ketum PRSI, Anindya menjelaskan bahwa dia tertantang untuk memajukan lagi olahraga renang Indonesia setelah prestasi yang suram dalam beberapa tahun terakhir. Oleh karenanya dia berharap bisa membentuk kepengurusan yang punya semangat kerja bagus.
"Alasan saya maju sebagai calon ketua umum sebetulnya simpel. Saya terdorong oleh semangat para orangtua yang rela mengantar anak-anak mereka untuk giat dan tekun menjalani latihan renang mulai dari pagi hari," papar Anindya yang merupakan anak pemilik Group Bakrie Aburizal.
"Sangat disayangkan jika bakat, kerja keras, dan pengorbanan mereka hanya berakhir sebagai atlet kelas dua di level internasional. Indonesia harus punya prestasi lebih baik," sambungnya.
"Kepengurusan nanti harus efektif dan ramping. Sekarang zamannya untuk kerja dan kerja."
Anindya sebenarnya punya satu pesaing yakni Ketua PRSI Provinsi Riau, Syamsurizal, yang akhirnya mundur karena ingin mendukung visi dan misi Anindya.
"Saya bukannya mundur, tapi ingin bekerja sama dengan baik bersama generasi muda seperti Anin. Saya melihat sosok Anin sebagai calon pemimpin dengan usia yang masih muda. Jika dia berhasil menjalankan tugasnya, tentu ini akan menjadi suatu pengalaman yang ke depannya bisa memberi kejayaan prestasi," ujar Syamsurizal.
(mrp/mrp)












































