Perombakan sebagian besar kompleks lapangan tenis GBK, Senayan, Jakarta dipastikan akan mempengaruhi fungsi bangunan utama yang dipertahankan. Center court dan tennis indoor tak akan bisa lagi digunakan untuk menjadi venue turnamen nasional, apalagi internasional. Sebab, dua bangunan yang masuk cagar budaya itu tak mempunyai lapangan pendukung lagi sebagai syarat menggelar turnamen seperti ketentuan ITF. Dikhawatirkan ke depannya center court dan tennis indoor itu hanya jadi pajangan layaknya museum.
Namun, konyolnya stake holder olahraga--Kemenpora, KOI, KOI, PB Perbasasi, dan PB Pelti--sepakat untuk merombaknya. Bersama-sama Direktur Utama PPK GBK, Direktorat Bina Penataan Bangunan, dan Satgas Infrastruktur Asian Games 2018, mereka teken kesepakatan untuk menggusur 18 lapangan outdoor yang ada di sisi Jl. Pintu Satu, Senayan, Jakarta itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Winarto bersikukuh penggusuran lapangan tenis itu tepat sasaran. Dia juga sudah memiliki beberapa alternatif stadion tenis agar Pelti tetap bisa menggelar turnamen nasional dan internasional.
"Palembang sudah menyiapkan. Mereka nanti menampung cabang olahraga tenis saat Asian Games 2018. Itu kan satu level di bawah Olimpiade, jadi pasti bisa memenuhi standar internasional," kata Winarto, Rabu (19/10/2016).
"Pemerintah juga memberikan kesempatan kepada kota lain untuk menggelar olahraga. Tentu akan ada kota lain yang bisa menggelar itu," imbuh dia.
Lagipula, sampai saat ini Winarto sama sekali tak pernah menerima pengajuan rencana sewa kompleks lapangan tenis untuk menggelar turnamen nasional atau internasional dalam waktu dekat.
"Sampai hari ini informasi tentang adanya event-event itu belum ada kepastian. Mungkin itu harus ditanyakan dulu seperti Satlak Prima, KONI, dsb. Jadi kalaupun itu ada, Palembang itu kan (bisa). Mereka sudah pernah menjadi tuan rumah PON, kemudian sekarang dipersiapkan menjadi penyelenggara event di tingkat internasional," ujar dia.
Persoalan penggurusan ini memang bukan semata-mata hanya karena tidak dapat menggelar singel event tetapi juga masalah urusan tempat lahirnya para legenda-legenda olahraga Indonesia, termasuk salah satunya tenis. Soal itu, Winarto menyebut di area GBK nantinya juga akan ada museum olahraga.
"Banyak cabang olahraga yang punya legenda-legenda seperti itu. Sejarah itu memang harus disimpan, ditulis, semua itu akan kami wadahkan dalam renovasi ini. Oleh karena itu, GBK akan ada museum olahraga. Di mana mereka yang juara olahraga dan legenda tenis kita hormati dan hargai supaya anak-anak muda bisa belajar.
Itu akan kami angkat menjadi bagian dari perbaikan seluruh GBK," pungkas Winarto.
(mcy/fem)