Lepas Maraton, Menpora Harap Poso Juga Terkenal Lewat Olahraga

Lepas Maraton, Menpora Harap Poso Juga Terkenal Lewat Olahraga

Femi Diah - Sport
Jumat, 04 Nov 2016 19:07 WIB
Foto: ist.
Jakarta - Poso sohor sebagai destinasi wisata. Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi berharap Poso juga bakal berkembang menjadi kabupaten olahraga di masa datang.

Didampingi Bupati Poso, Darmin A. Sigilipu, Menpora Imam melepas Lomba Maraton, Jumat (4/11/2016), di Desa Wisata Padamarari, Pamona Selatan, Poso, Sulawesi Tengah. Lomba itu menjadi bagian Festival Pesona Danau Tektonik Poso yang diselenggarakan pada tanggal 2 sampai dengan 5 Oktober ini.

Dalam sambutannya, Imam mengatakan Poso berpotensi untuk lebih dikenal dengan cara yang berbeda.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami berharap, ke depan Poso, Tentena, dan Danau Poso yang indah ini bisa menjadi kota olahraga, baik olahraga pariwisata, olahraga rekreasi maupun olahraga prestasi," ujar Imam dalam rilis kepada detikSport.

Menurut Imam lomba maraton di Pos ini cukup istimewa. Jika biasanya ajang lari jarak jauh mengenalkan diri dengan lari 5 kilometer dan 10 kilometer lebih dulu, Poso tidak. Perlombaan maraton benar-benar langsung menggeber jarak maraton yang sesungguhnya, 42 kilometer.

"Ini menandakan adanya keinginan kuat dari Bapak Bupati, pemerintah daerah, dan masyarakat untuk menjadikan Poso sebagai kota olahraga," kata Imam.

"Tentunya, kami akan memberikan perhatian penuh apalagi dengan kehadiran Putri Pariwisata disini. Dengan harapan, Poso akan lebih dikenal lagi sebagai kota olahraga dan pariwisata," ujarnya.

Wudhu di Air Terjun Saluopa

Dalam kunjungannya ke Poso, Menpora dan rombongan juga berkesempatan melihat Air Terjun Saluopa. Lokasi Air Terjun Saluopa di Desa Leboni, Pamona Pusalemba, Kabupaten Poso, ditempuh kurang lebih 1 jam 30 menit dengan mobil dari Poso dan dilanjutkan dengan berjalan kaki sejauh 1 km.
Lepas Maraton, Menpora Harap Poso Juga Terkenal Lewat OlahragaFoto: ist.

Menpora sangat kagum dengan keindahan air terjun yang melewati batuan gunung sebanyak 12 tingkatan yang mengalir deras mengalir hingga ke tingkat paling bawah yang berakhir di sungai kecil Desa Leboni.

"Turun dari mobil tadi saya lihat airnya begitu jernih... subhanallah, keagungan Allah yang sungguh luar biasa, " ujar Imam.

Mendekati tingkat pertama dari air terjun, Cak Imam begitu akrab dia dipanggil langsung mencuci mukanya dengan air terjun.

"Coba kita lihat, ini baru tingkat pertama, masih ada 11 lagi, ini luar biasa menakjubkan, ayo kita ke atas," ajak Menpora.

(fem/mfi)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads