Seperti diberitakan sebelumnya, sebanyak 12 atlet peraih medali PON terindikasi doping setelah melalui uji urin di National Dope Testing Laboratory di New Delhi, India. Atlet dari cabang olahraga binaraga dan angkat besi dinyatakan termasuk di dalamnya.
"Kami belum terima laporannya seperti apa, tapi dipastikan atlet nasional yang ikut Olimpiade (elite) yang turun di PON Jabar kemarin bersih dari doping karena sebelumnya kami ada pengecekan berkala," kata Rosan kepada detikSport, Rabu (30/11/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu Alamsyah Wijaya selaku manajer angkat besi menegaskan keyakinan yang sama. Dia menjamin atlet asuhannya tak ada yang tersangkut masalah doping.
"Kita itu sebelum PON ada dua kali melakukan tes doping. Sebelum mulai Olimpiade, saat kami training camp di Cape Town, Afrika Selatan, itu orang International Weightlifting Federation (IWF) dan WADA (Badan Antidoping Dunia) datang untuk melakukan tes doping acak. Atlet kami tes empat orang. Lalu saat Olimpiade juga lifter Eko Yuli Irawan dan Sri Wahyuni juga tes doping. Jadi bisa saya pastikan mereka tak akan tersangkut doping di PON kemarin," kata Alamsyah secara terpisah.
Atlet-atlet elite angkat besi, tambahnya, juga sudah teredukasi dengan baik soal zat-zat mana saja yang masuk kategori dilarang untuk dikonsumsi oleh WADA.
"Mereka sudah paham dan sangat jarang mau berganti-ganti suplemen. Selain itu bagi kami PABBSI juga sangat hati-hati sekali sebab peraturan baru dari IWF jika ada atletnya yang tersangkut doping maka federasinya bakal kena sanksi juga. Jadi kami juga tidak ingin ambil risiko-lah," beber Alamsyah.
(mcy/krs)