Lima Program Sukses Ketum Tarung Derajat DKI Jakarta

Lima Program Sukses Ketum Tarung Derajat DKI Jakarta

Mercy Raya - Sport
Kamis, 01 Des 2016 17:56 WIB
Lima Program Sukses Ketum Tarung Derajat DKI Jakarta
Foto: Mercy Raya/detikSport
Jakarta - Kepengurusan Keluarga Olahraga Tarung Derajat (Kodrat) DKI Jakarta masa kerja 2016-2019 baru saja dilantik. Banyak pekerjaan yang harus dilakukan oleh pengurus untuk lebih mengembangkan jenis olaahraga beladiri ini. Salah satunya dengan memunculkan bibit-bibit baru untuk dipersiapkan menuju Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 di Papua.

Ketua Umum Kodrat provinsi DKI Jakarta, Gindarno Danandono, mengatakan ada lima program sukses yang akan kepengurusannya lakukan guna mengembangkan olahraga tarung derajat dalam skala yang lebih luas.

Yang pertama, kata Gindarno, melakukan konsolidasi dengaan pengurus provinsi internal DKI Jakarta, melanjutkan program kerja pada kepengurusan sebelumnya, melakukan perluasan Satlat (satuan latihan) yang dimulai dari Sekolah Menengah Atas (SMA), membuat wadah alumni-alumni petarung DKI, dan menambah keanggotaan baru dalam rangka mencari bibit baru.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari kelimanya, yang paling prioritas adalah perluasan Satuan Latihan yang tadinya hanya di level universitas, kini tarung derajat menyasar pada level siswa dan siswi SMA.

"Bisa dibilang anak SMA ini kan kerap tawuran. Saya melihat bahwa tawuran itu sudah seperti tren, termasuk antar kampung. Nah ini ingin kami hilangkan dengan tarung derajat yang notabene adalah karya anak bangsa," kata Gindarno dalam perbincangannya dengan detikSport, di Hotel Crown Plaza, Jakarta, Kamis (1/12/2016).

"Kami akan membentuk Satuan Latihan di sekolah-sekolah, yang akhirnya akan dibuatkan kejuaraan untuk mereka saling beradu tangguh di sana. Jadi daripada tawuran di luar, lebih baik lewat Satlat ini. Level mahasiswa kan sudah ada Kejurdanya. Terakhir November lalu, kami baru menggelarnya di Universitas Pancasila. Makanya kami buat yang level siswanya," lanjutnya.

Guna memuluskan rencanya itu, pihaknya akan lebih dulu sowan ke Kementerian Pendidikan dan Budaya (Kemendikbud) untuk mensosialisasikan olahraga ini. "Setelah itu, kami bisa roadswow ke sekolah-sekolah. Saya akan mulai dari sekolah saya dulu SMA Negeri 1 Budi Utomo, yang kemudian akan dilanjutkan ke seolah-sekolah lain di wilayah Jakarta," ujar dia.

"Saya juga akan manfaatkan car free day. Kami akan buka booth, dan buka pendaftaran dan melakukan demo tarung derajat."

Dia pun berharap dengan adanya Satlat dan Kejurda nanti, bibit-bibit baru akan muncul. Sehingga pada saat PON pun Kodrat DKI tidak akan kekurangan atlet andalan untuk diikutsertakan pada PON 2020.

"Dalam lima bulan ke depan, saya harap sudah ada 10 Satlat tarung derajat (sekolah) yang kami bentuk. Karena dengan banyaknya Satlat akan banyak juga bibit baru untuk PON nanti. Cita-cita saya di PON 2020, Kodrat DKI Jakarta bisa menyumbang atlet di semua kelas yang dipertandingkan pada olahraga tarung derajat,"

"Jadi target utamanya PON 2020 Papua, target kedua adalah nasional (sebelum PON), karena saya punya cita-cita mengirimkan pon 2020 dari pengprov DKI semua kelas. Kami isi semua, makanya kami kejar satlat pusat ini," pungkasnya. (mcy/din)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads