Demikian dilaporkan Direktur Utama PT. Pulo Mas Jaya, Bambang Mursalin, di sela-sela rapat persiapan Asian Games di ruang serbaguna lantai 22 gebung G Balaikota Prov DKI Jakarta, pada Kamis (23/2/2017).
Hadir juga dalam pertemuan itu, Wakil Ketua INASGOC II Gatot S. Dewa Broto, perwakilan velodrome Iwan Takwin, Direktur Jakpro Satya Heragandi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya, intinya kita siap tempur untuk melaksanakan pembangunan kontruksi. Dengan sudah ditunjuknya kontraktor dari PT. WIKA pada 22 Februari lalu, ya kita bisa supervisi, evaluasi. Mereka kan ada jadwal perihal pembangunan antara pekerjaan dan waktu. Ya kami awasi betul," kata Bambang.
Dijelaskan Bambang, proses pengerjaan arena equestrian sendiri dibagi menjadi dua tahap atau paket. Paket pertama dilakukan sejak pertengahan 2016 adalah proses perencanaan, masterplan, dan itu sudah selesai di akhir tahun kemarin. Kemudian tahapan lainnya di paket pertama adalah proses pengerukan dan kepadatan lahan.
"Untuk proses ini sudah selasai akhir tahun lalu. Yang ketiga dari fase pertama, pembongkaran yang sebagian dari bangunan yang akan direnovasi,"
Nah, fase kedua ini adalah proses pembangunan yang sudah dimulai sejak 22 Februari kemarin oleh kontraktor yang sudah ditunjuk. Terutama renovasi tribun, kandang kuda, dan bangunan penginapan empat lantai. "Itu kan bisa dilakukan stimultan karena memang bangunannya sendiri terpisah-pisah."
PT. Pulo Mas Jaya sendiri menargetkan proses pengerjaan akan kelar dalam 10 bulan ke depan atau sekitar 20 November 2017. "Awalnya kami memang targetkan 10 bulan, tetapi dari mereka percaya sembilan bulan bisa. Ya, kami InsyaAllah saja bisa," ungkap Bambang.
"Apalagi dengan pertimbangan kontraktor yang kami pakai adalah merupakan kontraktor dari BUMN dan sudah dikenal. Selain itu, dari kontraktor juga sudah menjamin betul dan komitmen dalam masalah waktu dan kualitas kontruksi. Di samping, sudah ada tim teknis yang akan mengawasi dan pendanaan pun sudah ada dari Jakpro dan Pemda," pungkas dia. (mcy/din)