Keputusan mengubah nama ajang balapan itu disetujui dalam rapat World Motor Sport Council (WMSC) FIA di Jenewa, Swiss, Kamis (19/3) lalu.
Isu perubahan nama ini sebenarnya sudah berkembang dan menjadi perdebatan dari musim lalu. Namun, hal ini baru bisa direalisasikan, yang salah satunya juga didorong oleh perubahan kepemilikan hak komersial F1 dari CVC, yang sebelumnya mengontrol GP2 dan GP3, ke Liberty Media.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Presiden FIA, Jean Todt, sebelumnya juga bertekad untuk menyederhanakan tangga kejuaraan balap, mulai dari Formula 4, Formula 3, Formula 2, hingga akhirnya Formula 1. Tim-tim F2 dikabarkan telah diundang menghadiri pertemuan Senin depan di Barcelona untuk membahas arah baru dari kejuaraan ini.
Pada balapan musim ini, Indonesia masih akan diwakili Sean Gelael yang akan membalap tim Arden. Sean yang membalap dengan nomor mobil 21 akan berpasangan dengan pebalap Perancis, Norman Nato, memakai nomor mobil 20.
"Saya sangat senang dan antusias bergabung dengan tim Pertamina Arden. Arden merupakan tim yang berpengalaman dan ini mereka tunjukkan penampilan konsisten mereka dalam beberapa musim. Saya menjalani tes yang bagus bersama Arden akhir musim lalu dan saya sangat semangat untuk tetap bekerja sama dengan mereka musim ini," tutur Sean dalam rilis kepada detikSport.
Tim Arden dibangun Garry Horner yang merupakan ayah kandung dari bos tim Red Bull, Christian Horner. Musim ini Arden menunjukkan keseriusan membangun tim dengan merekrut beberapa engineer berpengalaman, termasuk Gaetan Jego yang pernah memoles pebalap Meksiko Esteban Guitierrez.
Untuk persiapan balapan musim 2017, Sean dan Nato sudah menjalani latihan fisik maupun kemampuan teknik balapnya bersama tim Arden. Sean bahkan mendapat kesempatan menjalani 10 kali tes simulator di tim Arden dan Red Bull.
Musim 2017 sendiri akan dimulai 15-16 April mendatang di Bahrain. F2 akan memperlombakan 11 seri yang berujung di Abu Dhabi November mendatang.
(mrp/fem)











































