Sejatinya, Maya bukan tipikal atlet yang senang menghabiskan waktu untuk kongko di cafe. Dia lebih senang bersantai dengan cara duduk-duduk di taman. Apalagi, kadang-kadang ada aturan pemain dilarang keluar penginapan selama Proliga bergulir.
"Kalau nyari tempat untuk nongkrong, baik bersama keluarga ataupun teman-teman, saya lebih senang ke taman-taman yang sejuk dan menenangkan. Bisa baca buku sambil dengerin musik," kata Maya yang dihubungi detikSport, Kamis (6/4/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Biasanya setelah selesai turnamen baru disempatkan karena menjadi kesempatan bertemu teman-teman. Lagipula, tidak perlu memikirkan besok harus bangun pagi untuk latihan. Kalau pas tidak ada turnamen ya hari Sabtu atau Minggu. Tapi lebih sering tetap tinggal di rumah," tutur pemain asal Sidoarjo, Jawa Timur itu.
![]() |
"Biasanya saya baru mau ikut kongko untuk menikmati makanan tradisional. Saya kan hobi banget kulineran dan lidahnya tak bisa dibohongi, maunya makanan lokal. Misalnya, kalau di Yogyakarta ke bakmi jawa. Seperti sekarang di Solo (final four Proliga), saya akan cari wedang ronde, tengkleng atau sate buntel.
"Kalau pulang ke Sidoarjo saya harus ketemu rujak cingur, tahu campur, gado-gado. Kemudian biasanya nongkrong buat ngobrol sama teman-teman akan cari tempat yang nyaman, tidak terlalu berisik, tapi bisa tetap asyik, yang ada live music," tutur dia.
(fem/nds)