SEA Games 2017 akan berlangsung di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 19 sampai 30 Agustus. Indonesia menyiapkan kontingen berjumlah 755 orang. Di antara jumlah itu ada tambahan 93 atlet dan ofisial yang berangkat dengan cara swadaya.
"Atlet yang berangkat dan sudah disetujui kurang lebih 527 orang seperti yang diusulkan Satlak Prima. Kemudian untuk ofisial sejumlah 170 orang, yang terdiri dari manajer dan pelatih, kemudian 55 orang tim Chef de Mission dipimpin oleh Aziz Syamsudin, dan 7 orang tim KOI, dan 93 orang atlet dan official yang tidak masuk dalam Prima. Jadi sesungguhnya sudah dilakukan efisiensi kepada atlet dan cabang olahraga," kata Imam di Ruang Komisi X DPR RI, Senayan, Rabu (12/7/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tentu ini sesungguhnya tidak seperti yang kami harapkan. Kami minta waktu itu yang berangkat betul-betul yang potensial medali emas, sehingga berlaku cost effective. Kenapa perbolehkan 93 atlet dan ofisial berangkat? Karena mereka sudah menyatakan akan berproses sendiri sekaligus menjadikan SEA Games sebagai test event bagi mereka," jela Imam.
"Jadi yang begini-begini kalau kami halangi pasti protes dan geger seakan-akan Menpora tidak memfasilitasi," tambahnya.
Imam hanya mengingatkan bahwa konsekuensi yang dihadapkan cabor sewaktu-waktu, pihaknya tidak akan bertanggung jawab. "Tidak ada konsekuensi kecuali mereka mendapat medali. Kalau tidak dapat medali? silakan karena mereka sudah di ikat oleh KOI. Anggaran non-APBN. Mereka sudah sepakat juga dengan Chef de Mission.
"Dari awal sudah disepakati oleh KOI dan CdM, di luar atlet pelatnas Satlak Prima maka konsekuensi anggaran ditanggung masing-masing. Sudah ada bukti tulis," ucap dia.
(mcy/fem)











































