Kejuaraan bertajuk The 43rd World Bridge Team Championship itu berlangsung pada 12-26 Agustus 2017. Timnas bridge dijadwalkan bertolak ke Lyon pada hari Kamis (10/8/2017) malam.
"Setelah lolos dari babak kualifikasi di Zona VI Asia Pasifik di Seoul bulan lalu, kami bersiap menuju kejuaraan yang sesungguhnya yaitu di Lyon," kata Ketua Umum Pengurus Besar Gabungan Bridge Seluruh Indonesia (PB GABSI) Ekawahyu Kasih dalam jumpa pers di kawasan Slipi, Kamis (10/8/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada kejuaraan dunia ini, timnas bridge Indonesia akan turun pada dua nomor yaitu open dan ladies. Tim open akan berlaga di event bermuda bowl yang diikuti 22 negara. Sementara tim ladies akan bertanding di event Venice Cup dengan jumlah negara yang sama.
Pertandingan akan dibuka 12 Agustus sedangkan babak penyisihan berlangsung 13-19 Agustus 2017. Para negara peserta akan bermain setengah kompetisi, atau 21 sesi, yang berlangsung selama 7 har (masing-masing 3 sesi per hari). Setelah penyisihan, delapan besar akan lolos ke perempatfinal yang berlangsung dengan sistem gugur sampai final.
"Di ajang ini kami menargetkan tembus semifinal karena itu adalah titik krusial untuk meraih medali ke babak final. Jika sudah melewati itu maka terbuka peluang untuk menjadi juara," kata Eka.
Amerika dan China dinilai sebagai lawan terberat karena para pemainnya memiliki peringkat terbaik. Sementara Italia, yang punya tim bridge tangguh, tidak turun dengan kekuatan penuh. Sementara Belanda ditinggalkan pasangan terbaik mereka dan Bulgaria dilanda masalah internal yang membuat pemainnya mengundurkan diri.
"Kami juga yakin melihat persiapan yang telah kami lakukan, termasuk meraih lima medali perak di babak kualifikasi di Seoul kemarin, kami optimistis bisa merealisasikan hal tersebut," ungkap Eka, yang juga jadi manajer tim di Kejuaraan Dunia nanti.
(mcy/krs)