Tim angkat besi Indonesia menjalani persiapan tak maksimal menuju SEA Games 2017 di Kuala Lumpur. Selain tak punya tempat latihan, perkara nutrisi juga tak terpenuhi dengan baik seperti dikeluhkan Surahmat dan Eko Yuli Irawan.
Meski demikian, setidaknya tim angkat besi masih bisa menjaga muka Indonesia di persaingan dengan Vietnam dan Thailand. Indonesia meraih dua emas dan dua perak untuk menjadi juara umum.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dua emas Indonesia disumbangkan oleh Deni di kelas 69 kg dan I Ketut Ariana di kelas 77 kg. Sementara perak didapat dari Surahmat di kelas 56 kg dan Eko di kelas 62 kg.
Manajer tim angkat besi Alamsyah Wijaya menilai para atlet dalam trek yang masih oke menatap Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang. Tapi dia menyentil pemerintah, khususnya Kemenpora dan Satlak Prima, agar memberikan dukungan yang tepat dan dibutuhkan.
"Saya pikir kita achieve ya. Dari target, dua emas dan dua perak itu achieve kok. Lebih mungkin, target kami dua perak," kata Alamsyah.
"Anak-anak saya pikir masih on track. Tugas kita persiapkan mereka ke Asian Games dengan lebih fokus. Dan buat mereka, ya butuh comfort zone."
"Butuh recovery ya harus disiapkan, program latihan dan monitoring ya disiapkan, nutrisi yang baik kita siapkan. Itu tugas kita, tapi harus dilakukan bersama-sama (dengan pemerintah)," imbuhnya.
(raw/krs)











































