Indonesia yang akan jadi tuan rumah menargetkan 20 medali emas di Asian Games 2018. Dari target tersebut, ada 19 cabang olahraga yang dinilai Satlak Prima berpotensi menyumbangkan emas. Di antaranya adalah balap sepeda, panahan, bulutangkis, pencak silat, karate, taekwondo, jetski, kano/rowing, paragliding, angkat besi, bridge, dan wushu.
Namun, cabang-cabang itu masih bisa berubah tergantung dari hasil perkembangan General Assembly di Ashgabat, Turkmenistan, yang pelaksanaannya bersamaan dengan Asian Indoor and Martial Art Games 2017 pada 17-27 September mendatang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain cabangnya, pemerintah juga akan memprioritaskan bentuk dukungannya, seperti pencairan dana dan uji coba atlet. Gatot bahkan menjamin pencairan anggaran bakal lebih longgar dari sebelumnya. Sebab, Kemenpora melalui Sekretaris Menpora baru saja melakukan penandatanganan petunjuk teknis bantuan untuk Prima, sehingga lebih memudahkan anggaran atlet cair.
"Jadi jika selama ini terpaku, misalnya uang yang dikeluarkan itu setiap paket termin hanya Rp 500 juta, sekarang longgar. Jadi disesuaikan dengan kebutuhan personel. Seperti untuk kepentingan ke mana dan berapa lama dibutuhkan," katanya.
Hanya saja proses pengajuan proposal uji coba cabor akan tetap sama seperti sebelumnya. Dimulai dari pengajuan cabor ke Satlak Prima, kemudian diverifikasi Kemenpora, dan selanjutkan disetujui oleh Sekretaris Negara.
"Sejauh dana yang digunakan APBN polanya akan tetap sama. Kemacetannya sama? semoga tidak. Intinya ke depan kami harus rapi lah dengan Setneg," ucap Gatot.
Cabor non Prioritas Tetap Pelatnas
Sementara itu, cabang-cabang olahraga yang nantinya tidak masuk prioritas akan tetap menjalankan pemusatan latihan, tapi istilahnya bukan lagi atlet Prima melainkan lapisan kedua.
"Mereka tetap ada pelatnas tapi istilahnya difasilitasi sebagai second layer. Itulah kenapa ada anggaran Prima dan non Prima, misalnya untuk KONI untuk cabor-cabor itu dalam konteks kami tidak hanya menyiapkan cabor-cabor elit melalui Prima, tapi ada pelapis. Jadi namanya bukan pelatnas Prima tapi tetap dapat fasilitas seperti uji coba, tapi akan tetap berbeda dengan yang cabang prioritas," katanya.
(mcy/mfi)