Diketok 1 Oktober, Satlak Prima Tunggu Usulan Atlet Elite ke Asian Games 2018

Diketok 1 Oktober, Satlak Prima Tunggu Usulan Atlet Elite ke Asian Games 2018

Mercy Raya - Sport
Selasa, 19 Sep 2017 19:30 WIB
Achmad Sutjipto, ketua Satlak Prima (Grandyos Zafna/detikSport)
Jakarta - Satuan Pelaksana Program indonesia Emas (Satlak Prima) mulai menjalankan tugasnya 1 Oktober. Kini, mereka sedang menunggu usulan atlet elite ke Asian Games 2018 dari pengurus besar/pusat cabang olahraga

Indonesia sedang diburu waktu persiapan Asian Games 2018 Jakarta Palembang. Satlak Prima ditargetkan untuk mengantarkan kontingen Indonesia masuk posisi ke-10 besar dengan perolehan 15-20 medali emas.

Satlak Prima, untuk sementara, telah menetapkan 19 cabor yang dinilai berpeluang mempersembahkan medali emas. Namun, Ketua Satlak Prima, Achmad Soetjipto, mengatakan jumlah cabang olahraga untuk masuk daftar Satlak Prima masih bisa bertambah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Begini saya sampai sekarang kami masih menunggu data-data dari cabor karena SK akan diterbitkan 1 Oktober nanti," kata Soetjipto di Wisma Kemenpora, Senayan, Selasa (19/9/2017).

"Tapi saya kira jumlahnya akan berada di bawah 25 cabor dengan total atlet sekitar 260-an dan jika ditambah ofisial sampai 500 orang. Untuk saat ini kan jumlahnya masih 1052 orang," sebut dia kemudian.

Dibeberkan Tjip akan ada beberapa atribut yang menjadi tolak ukur atlet masuk SK pelatnas Asian Games. Pertama fisik, kemudian rasio kalah dan menang, bench marking, dan terakhir dana.

"Misalnya, fisik si atlet mampu atau tidak, tentu ukurannya pemeriksaan. Lalu rasio kalah menang atlet ini seperti apa selama ini, yang ketiga bench marking dengan record Asia. Misalnya Eko Yuli atau Triyatno, total angkatannya berapa, snatch berapa? lalu clean and jerk-nya berapa?. Begitu untuk pelari misalnya catatan waktunya berapa? gapnya? Bisa tidak kesenjangan ditutup selama setahun ini," Tjip mencontohkan.

"Jika bisa, oke masuk. Tapi jika tidak? Masuk kamar sebelah dulu (cadangan). Kemudian cek dana? Oh ternyata masih lebih. Jika memungkinkan tambah lagi. Jadi akan ada prioritas pertama dan prioritas kedua. Karena kita juga takut atlet cedera tak ada cadangannya," tambah Tjipto yang juga mantan Kepala Staf TNI Angkatan Laut.

Tjipto sekaligus mempertegas jika tahun depan bisa saja jumlah atlet yang dipelatnaskan bertambah.

"Olahraga harus terbuka. Jangan by command loh. Kalau ada peluang bisa diusulkan. Jadi SK ya pasti (tambah). Kami juga tidak mau kita tuan rumah kemudian di babak penyisihan langsung kalah. Hanya dilihat lagi anggaranya tinggal berapa?" ucap dia. (mcy/fem)

Hide Ads