Panjat Tebing Kecewa Hanya Dua Nomor di Asian Games 2018

Panjat Tebing Kecewa Hanya Dua Nomor di Asian Games 2018

Mercy Raya - Sport
Selasa, 26 Sep 2017 20:00 WIB
Foto: dok. INASGOC
Jakarta - Pengurus Pusat Federasi Panjat Tebing Indonesia (PP FPTI) kecewa dengan jumlah emas yang diperebutkan di Asian Games 2018. Nomor andalan Indonesia justru tak dilombakan.

Panjat tebing merupakan cabang olahraga usulan Indonesia untuk dilombakan di Asian Games 2018. Dengan hasil oke para atlet di level Asia, panjat tebing berharap bisa berkontribsi terhadap kontingen Merah Putih di Asian Games tahun depan.

FPTI mengusulkan 12 nomor. Tapi, dalam prosesnya, nomor-nomor terus dipangkas, pertama-tama menjadi sepuluh, kemudian delapan, dan terakhir, pada rapat Koordinasi Komite ketujuh di Jakarta, Agustus--panjat tebing tinggal memperebutkan dua nomor saja, yakni boulder lead dan speed combined. Penentuan nomor itu dipertegas pada general assembly Olympic Council of Asia (OCA) di Ashgabat, Turkmenistan, 20 September 2017.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keputusan itu membuat FPTI kecewa berat. Mereka menilai INASGOC lebih memperhatikan suksesnya penyelenggaran Asian Games, ketimbang prestasi dari tuan rumah itu sendiri.

"Saya melihat INASGOC lebih memperhatikan suksesnya acara Asian Games," kata Ketua FPTI Faisol Reza lewat pesannya kepada detikSport, Selasa (26/9/2017).

"Dalam pandangan kami memang progressnya bagus secara umum. Namun untuk nomor pertandingan, INASGOC ternyata lembek sekali dan cepat tunduk pada OCA karena nomor-nomor pertandingan unggulan dihapus," ujar dia kemudian.

Padahal, kata Faisol, atletnya baru saja meraih tiga medali emas, satu perak, dan dua perunggu di Kejuaraan Asia di Iran dari nomor speed.

"Dan sejak awal pemerintah dalam hal ini Satlak prima tahu persis keunggulan kami di nomor ini. Jika dihapus, tentu peluang emas kami juga hilang," katanya.

INASGOC sempat mengatakan nomor-nomor pertandingan Asian Games sudah melalui kesepakatan Satlak Prima dan Kemenpora. Namun, menurut Faisol, cabor tidak pernah diajak untuk menentukan nomor pertandingan.

"Sama sekali tidak pernah diajak. Jika hanya nomor-nomor kombinasi itu pasti hanya INASGOC dan OCA saja. Satlak Prima dan Pak Menteri tahu dimana kekuatan panjat tebing kita," ungkap dia.

Faisol berharap Wakil Presiden Jusuf Kalla bisa turun tangan terkait pemangkasan nomor event yang dipertandingkan di Asian Games. INASGOC sudah merencanakan akan melakukan rapat dengan JK pada Kamis (28/9/2017) terkait hasil general assembly OCA.

"Saya khawatir INASGOC negosiasi tidak melibatkan pemerintah. Mereka jalan sendiri dengan kemauan sendiri, dan saya khawatir ada skenario besar dibalik semua ini. Kita harus ingat di SEA Games kehilangan banyak emas dan semua menuding pemerintah tidak serius menangani olahraga.

"Tapi jika nomor-nomor pertandingan itu tetap dan peluang emas mengecil tentu tudingan itu jadi beralasan. Salah satunya KOI penyebabnya. Saya berharap Wapres turun tangan dan segera melakukan negosiasi ulang. Bukan hanya panjat tebing, banyak cabor lain yang nomor unggulannya dihapus," harap Faisol.

(mcy/fem)

Hide Ads