Imam menyampaikan keinginan itu usai melakukan pertemuan dengan perwakilan dari Indonesian Olympian Association (IOA); Richard Sam Bera, Krisna Bayu, Nurfitriyana Saiman, Lulu Hadiyanto, dan Lukman Niode di Lantai 10 Kantor Kemenpora, Senayan, Rabu (11/10/2017).
Dalam pertemuan itu, Imam mengatakan menerima banyak masukan terkait kabar pembubaran Satlak Prima. Menteri asal Bangkalan mengapresiasi kepedulian publik terhadap olahraga Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Perlu saya sampaikan dan ingin tegaskan bahwa peraturan Presiden nomor 15 tahun 2016 tentang Prima masih tetap berjalan sampai ada peraturan terbaru," kata Imam.
"Karenanya, apapun kondisi ini tak boleh mengganggu konsentrasi atlet yang sekarang sudah mulai masuk pelatnas. Tak boleh secara psikologis kemudian mempengaruhi atlet-atlet kita untuk tetap konsentrasi, fokus. Itu juga yang sempat saya dengar dari para olimpian kita tadi," ujar dia kemudian.
[Baca Juga: Gaduh Satlak Prima Dibubarkan, Ini Komentar Menpora Imam Nahrawi]
"Ke depan investasi besar memang sepenuhnya kepada atlet. Sebesar-besarnya dana pemerintahan untuk atlet. Dan sekali lagi saya mengajak kepada semuanya, agar tidak gaduh, kita tunggu nanti pembahasan tentang Perpres itu sendiri," Imam mengimbau kemudian.
"Kedua, selama ini memang terus terang, belum mengajak semua cabor untuk melihat secara objektif. Bagaimana tanggung jawab kita terhadap prestasi. Karenanya, saya bersyukur para olimpian bersama-sama nanti memotivasi, menyemangati, sekaligus prestasi itu tanggung jawab bersama-sama. Bahwa Imam Nahrawi Menpora sebagai Komandan, harus bekerja bersama-sama dengan pimpinan cabor," dia mengucapkan.
(mcy/fem)