Panjat Tebing Indonesia Sukses di China, Pede Tatap Asian Games 2018

Panjat Tebing Indonesia Sukses di China, Pede Tatap Asian Games 2018

Randy Prasatya - Sport
Selasa, 17 Okt 2017 00:21 WIB
Aries Susanti Rahayu (kiri). Foto: dok. FPTI
Xiamen - Tim Nasional Panjat Tebing Indonesia membawa dua medali perak dalam kompetisi dunia. Ini diyakini bisa jadi modal positif untuk tampil di Asian Games 2018.

Indonesia bertanding di Climbing World Cup berlangsung di Xiamen, China, 14-15 Oktober 2017. Dua Atlet Indonesia: Aspar Jaelolo yang turun di nomor men speed dan Aries Susanti Rahayu dari nomor women speed, masing-masing menyabet medali perak.

Aspar dengan perolehan waktu 5.70 detik, hanya kalah 0,17 detik dari atlet Rusia Vladislav Deulin yang meraih emas dengan catatan waktu 5,53 detik. Sementara itu, medali perunggu diraih oleh Kostiantyn Pavlenko dari Ukraina.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aspar Jaelolo (kanan)Aspar Jaelolo (kanan) Foto: dok. FPTI

Aries Susanti Rahayu mencatatkan waktu 10,15 detik. Sedangkan lawannya, Anouck Jaubert dari Prancis yang berhasil meraih emas, menorehkan waktu 7,78 detik. Kemudian medali perunggu diraih oleh Anna Tsyganova dari Rusia, yang pada babak semifinal mengalahkan atlet Indonesia, Puji Lestari.

Ketua Umum Pengurus Pusat Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI), Faisol Riza, mengapresiasi keberhasilan anak asuhnya kembali meraih prestasi di ajang kelas dunia.

"Patut disyukuri karena atlet nasional sudah bisa menembus papan atas dunia. Atlet Pelatnas terus menunjukkan kemajuan, Ini menjadi modal penting untuk menghadapi dan meraih sukses di Asian Games 2018," kata Faisol Riza dalam rilis yang diterima detikSport.

Riza juga optimis dengan pencapaian ini nomor speed bisa jadi harapan besar bagi Indonesia untuk bisa mendulang emas Asian Games 2018. Dengan demikian nomor speed baik individual maupun relay tidak dicoret saat Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games 2018.

Hal senada juga dikemukakan Kabid Pembinaan Prestasi PP FPTI, Caly Setiawan. Dia berharap pencapaian kali ini bisa membuat para pemangku kepentingan di Asian Games 2018 bisa membuka mata lebar-lebar.

"Lihatlah di level dunia kita bisa nomor dua. Tidak ada wakil Asia yang lolos delapan besar selain Indonesia. Jadi kalo nomor speed tidak diakomodir di Asian Games 2018, yang rugi kita semua," tutur Caly.

Pekan kemarin, saat Climbing World Cup di Wujiang, China, pada 7-8 Oktober, Indonesia juga berhasil meraih medali perak dan perunggu. Saat ini tim masih berada di China dan sedang bersiap kembali ke Indonesia. (rin/nds)

Hide Ads