Borobudur Marathon 2017 Sudah Digelar, Ini Harapan Menpora

Borobudur Marathon 2017 Sudah Digelar, Ini Harapan Menpora

Pertiwi - Sport
Minggu, 19 Nov 2017 16:50 WIB
Foto: Pertiwi/detikSport
Magelang - Borobudur Marathon 2017 sudah digelar pada hari Minggu (19/11/2017) ini. Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi punya sejumlah harapan dari gelaran itu.

Menpora hadir langsung melepas Borobudur Marathon di Taman Lumbini, kompleks Taman Wisata Candi Borobudur. Dia menilai pelaksanaan marathon kali ini lebih bagus dibanding tahun-tahun sebelumnya. Ke depannya, ia juga punya sejumlah harapan.

"Borobudur marathon ini dilaksanakan dengan sangat apik, disiplin, lain daripada yang lain," ujar Menpora.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ke depan, event semacam ini diharapkan bisa lebih digiatkan dalam hal sosialisasi, sehingga dapat diikuti oleh lebih banyak peserta, terutama dari kalangan pelajar."

"Di era canggih seperti saat ini, olahraga lari bisa dijadikan solusi, alternatif, dan juga gaya hidup. Serta dijadikan sarana untuk menggaungkan perdamaian bagi masyarakat dunia," tuturnya.

Ajang itu sendiri didominasi pelari asing di kategori marathon terbuka. Di Male Marathon Open tiga pemenang berasal dari Kenya. Di Female Marathon Open, dua posisi pertama dikuasai Kenya sedangkan pelari Uganda di posisi ketiga.

Sementara pada Kategori Male Half Marathon Open, pemenang pertama dan ketiga berasal dari Kenya, sedangkan juara kedua berasal dari Malaysia. Di kategori Female Half Marathon Open, ketiga pemenang berasal dari Kenya.

Adapun kategori Male 10K Open dimenangi pelari asal Ethiopia, disusul pelari Kenya di posisi kedua dan ketiga. Pada kategori yang sama untuk putri, ketiga pemenangnya berasal dari Kenya.

Borobudur Marathon 2017 Sudah Digelar, Ini Harapan MenporaFoto: Pertiwi/detikSport

Pelari asal Indonesia yang menjadi pemenang kategori Male Half Marathon Closed, Agus Prayogo, menilai bahwa secara fisik para pelari dari negara-negara tersebut memang berbeda dengan Indonesia.

"Ini sudah menjadi kebiasaan dalam event serupa di mana-mana, pelari dari negara-negara tersebut lebih unggul," katanya.

Pada ajang ini, Agus mencatatkan waktu 1 jam 12 menit. Tantangan yang dihadapi pada race ini menurutnya medan yang naik turun, jalan sempit dan banyak tikungan. Hujan juga sempat menghambat, namun tidak begitu berpengaruh.

Sementara itu pemenang kategori Male 10 Open, Tariku Demelash Abera, mengakui terkesan dengan ajang ini. Terutama dengan adanya sambutan warga di sepanjang race serta kesenian tradisional yang dipentaskan di beberapa titik.

"Medan yang dilalui sangat menyenangkan, ada perbukitan dengan persawahan. Ini sangat alami," ujarnya.


(krs/krs)

Hide Ads