Dinda dan Lilies, ibu dan anak yang sama-sama menekuni cabang olahraga panahan. Keduanya sama-sama andalan Jawa Timur di ajang nasional. Mereka juga sama-sama memiliki pengalaman membela Timnas di ajang internasional.
Simak saja, deretan peraih medali perak di nomor compound beregu putri untuk Indonesia di SEA Games 2007. Tim Merah Putih diperkuat Lilies Handayani, Lilies Heliarti, dan Dinda.
Lilies memang lebih dulu memiliki nama di panahan ketimbang Dinda. Lilies merupakan anggota trio srikandi yang sukses meraih emas pertama untuk Indonesia di olimpiade. Bersama Nurfitriyana Saiman dan Kusuma Wardhani, Lilies meraih perak Olimpiade 1988 Seoul.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tapi, Dinda dan Lilies tak melulu bergabung dalam sebuah tim. Dinda pernah melawan ibunya sendiri, bahkan di babak final.
"Itu menjadi momen paling mengesankan. Aku dan mama mewakili Indonesia untuk tampil di Asian Grand Prix 2007. Waktu itu, umurku masih 17 tahun dan di situ malah ketemu sama mama di babak final. Gregretan juga kok mama nggak mau kalah," Dinda berkelakar kemudian tertawa.
Baca Juga: Kilau Dellie Threesyadinda di Arena Panahan
Selain momen mengesankan, Dinda pun memetik banyak pelajaran dari panahan. Biasanya, dia mendapatkannya justru dari kekalahan-kekalahan.
![]() |
"SEA Games 2015 menjadi ajang yang nggak bisa aku lupakan. Sepanjang SEA Games aku selalu dapat medali, tapi di 2015 sama sekali nggak dapat," ujar Dinda dalam wawancara One on One dengan detikSport.
"Dari situ, oh, aku ngerti ternyata nggak selamanya aku di atas. Kan dari 2007 aku dapat medali dan terus menanjak, ada medali terus. Mungkin orang bilang (SEA Games 2015) itu gagal, tapi bagi aku itu bukan kegagalan," tutur Dinda.
"Aku belajar bagaimana jatuh, bagaimana bisa bangkit lagi. Itu golden moment yang aku petik," ujar dia.
(fem/din)