Krui Pro 2018 merupakan edisi kedua setelah tahun lalu sukses digulirkan. Tahun ini ada 107 peselancar dari 17 negara, di antaranya Jepang, Amerika Serikat, dan Australia. Tujuan digelarnya event ini adalah agar masyarakat luar negeri mengetahui potensi yang bagus untuk daerah wisata terutama peselancar mancanegara.
Sejalan dengan itu, Menpora pun turut hadir sekaligus membuka kompetisi tersebut. Menpora hadir dalam acara tersebut setelah sebelumnya melakukan kunjungan kerja ke Pulau Pisang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penyelenggaraan Krui Pro kedua ini merupakan langkah besar yang perlu kita dukung apalagi negara Indonesia adalah negara maritim terbesar, jadi harus dimanfaatkan dengan baik, terutama pada cabang surfing," kata Imam.
"Yang kedua ini, ajang ini bisa menjadi alat untuk memunculkan destinasi baru karena dari 17 negara ini menjadikan Krui sebagai tempat yang paling nyaman dan enak serta jadi yang terbaik di dunia karena ombaknya termasuk terpanjang," ucapnya lagi.
"Jadi saya kira masyarakat harus mendukung dan pengemasannya harus lebih bagus lagi supaya tak hanya melahirkan atlet surfing berbakat, juga menjadi destinasi baru yang pasti meningkatkan kesejahteraan industri surfing di tanah air. Lewat Krui juga rasa syukur bahwa kita dianugrahi tempat begitu cantik di dunia," dia mengungkapkan kesannya.
Pantai Tanjung Setia yang terletak di Krui ini merupakan ibukota Kabupaten Pesisir Barat. Namun, waktu tempuh yang lama dari Bandar Udara Internasional Radin Inten II, yang hampir 7 sampai 8 jam, serta kondisi jalan yang tidak sepenuhnya bagus membuat pengembangannya cukup terhambat.
"Saya kira dengan saya hadir di sini jadi satu tanda pemerintah pusat agar terus mendorong dan menjadikan Krui Pro sebagai agenda nasional. Saya bersama Kementerian Pariwisata akan mendukung supaya bupati tak sendiri dan harus bahu membahu," kata Imam.
Imam berharap adanya kejuaraan selancar ini akan melahirkan atlet-atlet tangguh untuk menghadapi Olimpiade Tokyo 2020. Kemenpora bersama PB Persatuan Olahraga Layar Seluruh Indonesia (Porlasi) akan menyiapkan tim nasional secara khusus.
"Saya minta teman-teman untuk support mereka dan dorong akan menjadi atlet dunia. Dan saya kira Indonesia tak kekurangan talenta itu," tuturnya.
(mcy/mfi)