Dalam perlombaan di Stadion Madya, Senayan, Senin (7/5/2018), Yaspi, yang turun mewakili Provinsi Sumatera Barat menjadi finis terdepan. Dia mencatatkan waktu 10,45 detik.
Posisi kedua ditempati Sudirman Hadi (Nusa Tenggara Barat) dengan catatan waktu 10,54 detik. Medali perak menjadi milik Dewa Made (Bali) usai membukukan waktu 10,58 detik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca Juga: Korea Terbuka, Uji Coba Terakhir Lari Estafet 4x100 M Putra Indonesia
Bukan soal hasil di kejurnas yang mengganggu Yaspi. Justru keikutsertaan di ajang tahunan PB PASI itulah yang merisaukan hatinya.
Yaspi sejatinya tak perlu mengikuti Kejurnas itu jika turut berlatih di Amerika Serikat bersama 12 atlet atletik nasional terbaik lainnya, termasuk skuat estafet 4x100 meter putra. Tapi, dia terantuk visa dan gagal terbang ke negeri Paman Sam itu.
Batal mengikuti training camp di AS berbuntut cukup panjang. Rupanya, tim estafet putra, dengan memasukkan pelari cadangan, mampu menunjukkan hasil bagus di AS. Usia Yaspi pun kemudian jadi soal.
Soal hasil Kejurnas itu, penampilan Yaspi sudha membaik ketimbang test event Asian Games Februari. Di test event dia berhasil membukukan waktu terbaik 10,42 detik dan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2016 Jawa Barat 10,36 detik, namun tidak di Kejurnas kali ini.
Baca Juga: Faktor Usia, Peluang Yaspi Boby ke Asian Games Dispekulasikan
"Harusnya (catatan waktu) bisa lebih dari itu. Kendalanya, ya tahu sendiri lah, tiga sampai empat hari sempat kurang semangat karena fokusnya terbagi dua. Dari awal kan targetnya di Amerika Serikat, tapi berubah jadi di Kejurnas," dia mengungkapkan.
"Kalau memang fokus ke Kejurnas ya kejurnas saja, kalau Amerika ya Amerika. Sekarang peak-nya Amerika jadi pindah ke kejurnas. Jadi agak menurun," ujar dia.
(mcy/fem)