OCA Minta Penyelesaian Venue Asian Games Tak Mundur Lagi

OCA Minta Penyelesaian Venue Asian Games Tak Mundur Lagi

Mercy Raya - Sport
Rabu, 09 Mei 2018 23:09 WIB
Rapat Koordinasi Komite Asian Games 2018 di Hotel Kempinski. (Foto: Noval Dhwinuari Antony/detikcom)
Jakarta - Indonesia terus diburu masalah penyelesaian venue Asian Games 2018. Olympic Council of Asia (OCA) mendesak agar pengerjaan arena selesai sesegera mungkin.

Kurang dari 100 hari dimulainya Asian Games, Indonesia masih berkutat soal penyelesaian renovasi venue. Bisbol, squash, dan layar merupakan venue yang masih dikebut renovasinya oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

OCA, usai melakukan rapat koordinasi komite Asian Games ke-9 di Hotel Kempinski Indonesia, Jakarta, Rabu (9/5/2018), mengatakan penyelesaian venue adalah sebuah indikator penting. Itu jadi tolok ukur kesuksesan penyelenggaraan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuldjono tadi berjanji kepada kami untuk menyelesaikan Juni-Juli dan saya percaya semua venue dapat diselesaikan," kata Ketua Komite Koordinasi OCA, Tsunekazu Takeda.

Indonesia mulanya ditarget OCA menuntaskan pembangunan venue di akhir April, namun seperti diketahui terjadi sejumlah penundaan. Kini targetnya mundur menjadi bulan Juni dan Takeda menilai hal ini masih bisa dimaklumi.

"Delay jelas tidak bagus, ini adalah masalah yang buruk jika mereka tidak segera menyelesaikannya. Tetapi saya masih menganggap semua masih sesuai jalur dan venue-venue saat ini mendapat dukungan dari federasi Asia sehingga semua bisa berstandar internasional, karena ini penting untuk kesuksesan pertandingan," dia menjelaskan.


"Ada penundaan tetapi pemerintah berjanji pada kami untuk menyelesaikan venue sebelum pertandingan selesai. Optimis bisa selesai? Tidak boleh tidak," tambah Takeda.

Selain venue, dua hal yang juga disoroti dalam Koorkom tadi, yakni keamanan dan transportasi.

"Pemerintah harus bekerja keras dalam hal pengamanan karena itu adalah hal yang tidak bisa dilakukan oleh OCA," sambung Takeda.


"Lalu soal transportasi. Di Olympic 2020, Jepang sudah mulai menemukan solusi untuk kemacetan dan penyelenggara sedang belajar mencari solusi dari sana. Banyak ide yang mereka miliki dan saya harap INASGOC akan menemukan solusi terbaik untuk mengatasi kemacetan dan juga transportasi," dia mengungkapkan. (mcy/raw)

Hide Ads