Hal itu dikatakan oleh Ketua Inasgoc Erick Thohir menanggapi serangan bom di Surabaya, Minggu (13/5/2018), pagi tadi. Sejauh ini serangan bom itu memakan korban tewas 11 orang dan 41 orang lainnya luka-luka.
"Saya rasa kita dari panitia Asian Games tentu bekerja keras meminimalkan risiko itu, baik fisik maupun siber. Untuk siber kita dari panitia sendiri membuat cyber protection," kata Erick Thohir di Forum Merdeka Barat (FMB) 9 di Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemarin kita sudah koordinasi badan anti teror, di mana kita membuat desk khusus desk intelejen supaya sinergi dengan hal-hal lain," ujarnya.
Penjagaan untuk para atlet pun diperketat. Dia bilang, nantinya bus-bus yang membawa tamu maupun atlet akan didampingi oleh pengamanan.
"Tamu VIP, atlet sudah sepakat Polri setiap bus ada satu pihak keamanan yang masuk di dalam bus. Kemudian diiringi proteksi dari kepolisian dan lain-lain," ujarnya.
Kemudian, dia juga menegaskan bahwa penonton pun akan didata dengan ketat. Langkah tersebut untuk mengantisipasi ancaman.
"Dari pemerintah pusat, daerah itu terakreditasi, tidak ada yang masuk venue tanpa akreditasi. Tidak ada orang yang membeli tiket tanpa mendaftar detil, tinggal di mana, nomor telpon dan lain-lain. Karena ini juga meminimalisir risiko yang tidak kita inginkan," tuturnya.
(hns/krs)