Kemenpora Lambat Berikan Petunjuk Teknis Pencairan Dana, NPC Tak Bisa Belanja

Jakarta - Ketua National Olympic Committe (NPC), Senny Marbun, belum dapat mencairkan dana pembelian alat latihan. Sebab, Kemenpora lambat menyosialisasikan petunjuk teknis.

NPC tengah menyiapkan atlet-atletnya menuju Asian Para Games (APG) 2018 di Jakarta. Saat ini, atlet difabel terbaik nasional tengah digodok di Solo, Jawa Tengah.

Untuk menjalankan pelatnas, NPC mendapatkan dana sekitar Rp 84 miliar dari pemerintah. Tapi, NPC tidak dapat menggunakan dana tersebut karena tak memahami administrasi.

Akibatnya, atlet NPC sampai kini tak bisa membeli alat dan masih menggunakan peralatan lama untuk pendukung latihan mereka. Mereka membutuhkan Juknis sebagai pedoman berbelanja sesuai aturan.

"Ya, rencana sih secepatnya seumpama Juknis sudah kami pegang," kata Senny kepada detikSport, Minggu (20/5/2018).

Baca Juga: Gabung Kepanitiaan Asian Para Games, Tina Talisa Langsung Turut Promosi

Senny menjelaskan dirinya telah berkomunikasi langsung dengan Deputi IV bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora (Mulyana) namun belum ada pergerakan yang signifikan.

"Makanya itu. Kadang-kadang kalau mau belanja jika tidak ada jaminan ya kami tidak berani. Ini setelah Asian Para Games kan yang dipanggil saya. Bisa masuk penjara nanti jika tidak sesuai. Namanya menyelesaikan pelaporan dan lain-lain," ujarnya.

"Ya tunggu saja, Kemenpora bagaimana. Kami juga tidak berani macam-macam karena itu kan uang negara, uang rakyat, besar lagi," kata dia.

Baca Juga: Jelang Asian Para Games, Masih Ada Fasilitas Publik Tak Ramah Difabel

"Tapi kami tidak berani memberikan deadline. Mereka kan penguasa bagaimana mau deadline. Kami kan orang kecil. Ini peralatan latihan dan tanding, yang paling krusial itu peralatan latihan karena setiap hari kami harus latihan. Tidak apa-apa, kita lihat saja nanti," Senny menambahkan.


(mcy/fem)